Senin, 01 April 2019

Saudi Aramco Untung Rp3.186 Triliun Sepanjang 2018

Saudi Aramco Untung Rp3.186 Triliun Sepanjang 2018
Lembaga pemeringkat Fitch Rating pada Senin (1/4) menyatakan sepanjang tahun lalu perusahaan minyak terbesar di dunia asal Arab Saudi, Saudi Aramco berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar US$224 miliar, atau setara Rp3.186 triliun (kurs Rp.14.225 per dolar AS).
Namun, torehan laba tersebut, hanya membuat Fitch memberikan peringkat kredit A+ dengan prospek stabil karena sebagian besar pendapatan mereka diambil oleh negara guna membiayai pengeluaran yang terus meningkat.

Peringkat utang tersebut diberikan ketika raksasa minyak negara itu bersiap untuk menjual obligasi guna membantu pemerintah Arab Saudi membiayai pembelian saham mayoritas petrokimia Saudi Basic Industries Corp (SABIC).
Fitch berharap dengan torehan laba tersebut Aramco, yang memiliki banyak arus kas dan utang rendah, bisa semakin membiayai kesepakatan SABIC terutama melalui arus kas bebasnya.

Apalagi, pada Kamis lalu, Aramco menyatakan telah membeli 70 persen saham di SABIC senilai $ 69,1 miliar. Sementara itu Saudi Aramco dalam pernyataan mereka menyatakan torehan pendapatan sepanjang 20018 kemarin tersebut telah menjadikan mereka sebagai perusahaan yang berhasil membukukan laba terbesar di dunia pada 2018 kemarin.

Dengan torehan pendapatan tersebut mereka berhasil menyingkirkan Apple sebagai perusahaan yang paling menguntungkan di dunia. Pasalnya, sepanjang tahun lalu, perusahaan raksasa teknologi AS tersebut hanya membukukan laba bersih hampir US$50 miliar.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.