Selasa, 02 April 2019

Pebisnis Brunei Siap Tanam Investasi Rp145 T di Kalimantan

Pebisnis Brunei Siap Tanam Investasi Rp145 T di Kalimantan
Perusahaan asal Brunei Darussalam Multippro Resources SDN BHD berencana untuk menanamkan investasi di Kalimantan Tengah. Mereka sudah menyiapkan dana minimal US$10 miliar atau sekitar Rp145 triliun untuk ditanam di Kalimantan Tengah.

Rencana investasi tersebut diungkapkan oleh Ketua Eksekutif Dewan Kerja Sama Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Filipina East ASEAN Growth Area asal Brunei Darussalam Pengiran Yura Kesteria PSN Haji MD Yusuf usai bertemu dengan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, Selasa (2/4).

Investasi akan ditanamkan Multiple Resorces SDN BHD di sektor perkebunan kelapa sawit, pertanian padi dan jagung. Investasi tersebut ditanamkan sesuai dengan permintaan pemerintah Indonesia. "Dana US$10 miliar itu baru dasar, bisa lebih dari itu. Kami belum tahu apa permintaan lain yang boleh berinvestasi," katanya seperti dikutip dari Antara, Selasa (2/4).

Yusuf mengatakan pihaknya terbuka dengan bentuk investasi selain yang diminta pemerintah. Investasi yang mungkin bisa dijalani bisa terkait infrastruktur, listrik, sekolah, rumah sakit, pariwisata, dan lainnya.
Namun, untuk berinvestasi di sektor tersebut pihaknya tetap menunggu tawaran dari pemerintah Indonesia, termasuk Kalteng."Kami akan memulai investasi setelah ada tanda tangan dengan pemerintah Indonesia. Tapi tentu, sebelum berinvestasi, kami akan terlebih dahulu mendatangkan tim teknis kami untuk menganalisa lokasi investasi," ucapnya.

Dia pun memastikan bahwa investasi yang dilakukan di Kalimantan Tengah akan menguntungkan tidak hanya bagi pihak kerajaan Brunei, pemerintah Indonesia dan daerah tapi juga masyarakat sekitar. "Kehadiran kami bukan hanya dari pihak pengusaha, tapi juga kerajaan Brunei Darussalam. Jadi, investasi kami akan saling menguntungkan," kata Pengiran.

Ngewe Persetubuhan di Tengah Hutan

Ngewe Persetubuhan di Tengah Hutan
Awan semakin gelap, mendung yang menggantung menandakan sebentar lagi akan hujan. Pakde Marto menyuruh Surti membenahi ceret air dan rantang makanannya kemudian mereka bergegas pulang sebelum hujan turun. Surti adalah istri Iding keponakan Pakde Marto yang sejak kecil ikut Pakde-nya. Pakde Marto ini adalah kakak bapaknya yang tidak mempunyai anak sendiri.
Dan sesudah menikah pasangan itu tetap mengikuti Pakde-nya yang sangat sayang pada keponakannya. Sehari-hari mereka bahu membahu mencari sesuap nasi membantu Pakde di sawah atau Budenya yang buka warung kecil-kecilan di rumahnya. Seperti biasanya menjelang siang Surti mengantarkan makanan dan minuman Pakde-nya yang kerja di sawah. Hari itu kebetulan Iding pergi ke kota untuk membeli pupuk dan bibit tanaman.
Rupanya hujan keburu turun sementara mereka masih di tengah hamparan sawah desa yang sangat luas itu. Hujan ini luar biasa lebatnya. Disertai dengan angin yang menggoyang keras dan nyaris merubuhkan pohon-pohon di sawah hujan kali ini sungguh luar biasa besarnya. Sebagai petani yang telah terbiasa denagn kejadian semacam ini dengan enteng Pakde Marto membabat daun pisang yang lebar untuk mereka gunakan sebagai payung guna sedikit mengurangi terpaan air hujan yang jatuh di wajah mereka yang menghambat pandangan mata.

Sambil memanggul cangkulnya Pakde Marto merangkul bahu Surti erat-erat agar payung daun pisangnya benar-benar bisa melindungi mereka. Surti merasakan kehangatan tubuh Pakde-nya. Demikian pula Pakde Marto merasakan kehangatan tubuh Surti yang istri keponakannya itu. Jalan pematang langsung menjadi licin sehingga mereka berdua tidak bisa bergerak cepat. Sementara pelukan mereka juga bertambah erat karena Pakde Marto khawatir Surti jatuh dari pematang. Kadang-kadang terjadi pergantian, satu saat Surti yang memeluki pinggang Pakde-nya. Tiba-tiba ada “setan lewat” yang melihat mereka dan langsung menyambar ke duanya.Saat Pakde Marto memeluk bahu Surti tanpa sengaja beberapa kali menyentuh payudaranya. Pada awalnya hal itu tidak mempengaruhi Pakde, tetapi hawa dingin yang menyertai hujan itu ternyata mendatangkan gelisah di hatinya. Kegelisahan yang bisa merubah perasaannya. Saat pertama kali Pakde Marto tanpa sengaja menyentuh payudara istri keponakannya dia agak kaget, khawatir Surti menganggap dirinya berlaku tidak sopan.

Tetapi saat yang kedua kali dan kemudian dengan sadar menyentuhnya kembali untuk yang ketiga kalinya dia tidak melihat adanya reaksi menolak dari Surti, pikiran Pakde mulai dirasuki “setan lewat” tadi. Dan pelan-pelan tetapi pasti kontol di balik kolornya mulai menghangat dan bangun. Toh rasa ke-imanan Pakde Marto masih berusaha bilang “jangan” walaupun tak bisa dipungkiri bahwa dalam hatinya dia mengharapkan sesuatu keajaiban, mungkin semacam sinyal, yang datang dari Surti.

Demikian pula Surti yang merasakan beberapa kali payudaranya tersentuh, pada awalnya dia tidak sepenuhnya menyadari. Tetapi saat tersentuh untuk yang kedua kalinya dia mulai mengingat sentuhan yang sama yang sering dilakukan oleh suaminya Iding. Biasanya kalau Iding menyentuh macam itu pasti ada maunya. Pikiran lugu Surti langsung disambar “setan lewat” lagi. Adakah macam kemauan suaminya itu juga melanda kemauan Pakde-nya di hari hujan yang dingin ini? Tetapi sebagaimana Pakde Marto, Surti juga berusaha menepis pikiran buruknya dan berkata dalam hatinya “nggak mungkin, ah”Walaupun dibalik sanggahannya sendiri itu bersemi di hati kecilnya, akankah datang sebuah keajaiban yang membuat tangan Pakde-nya menyentuh payudaranya lagi? Maka, ketika pelukkan Pakde Marto pada bahu Surti yang semakin mengetat dan menyebabkan sentuhan ke tiga benar-benar hadir, hal itu sudah merupakan awal kemenangan sang “setan lewat” tadi.

Demikian pula saat hujan yang semakin deras dan jalan yang semakin licin hingga mengharuskan mereka menyesuaikan dan mengganti posisi pelukan agar tidak jatuh dari pematang, pelukan Surti dari arah punggung pada pinggang dan dada Pakde-nya mendorong lajunya bisikkan “setan lewat” tadi. Buah dada Surti yang empuk menempel hangat di punggung dan tangan halus Surti yang menyentuh perut dan dada, membuat kontol Pakde-nya benar-benar tidak tahu diri. Keras mencuat ke depan seperti cengkal kayu yang menonjol pada sarung anak yang disunat. Untung Surti berada di belakangnya sehingga gangguan teknis itu tidak terlihat olehnya. Pakde Marto mulai mencari-cari apa jalan keluarnya?

Demikian pula yang dirasakan Surti saat memeluki Pakde-nya dari belakang. Tangannya yang ketat memeluk perut dan dada Pakde-nya membuat buah dadanya demikian gatal saat tergosok-gosok punggung Pakde yang tidak mungkin terdiam karena setiap langkah kaki Pakde-nya pasti akan menggoncang seluruh bagian-bagian tubuhnya. Kegatalan macam itu menjadi terasa nikmat saat Surti mengingat bagaimana Iding suaminya sering menggosokkan wajahnya ke payudaranya.
Mudah-mudahan Pakde-nya tidak keberatan dengan pelukannya, demikian pikiran lugu Surti. Kemudian sang “setan lewat” kembali membisikkan ke dalam pikirannya, mudah-mudahan rumahnya semakin menjauh dan hujannya semakin menderas, yang disusul dengan seringai gigi taringnya karena gembira melihat usahanya telah meraih kemenangannya secara mutlak. Sekarang tinggal menggiring Pakde dan keponakkan mantunya ini menuju ke ke sentuhan setannya yang terakhir.Hujan yang demikian hebat ini membuat jam 2 siang hari bolong itu gelap serasa menjelang maghrib. Awan gelap masih memenuhi langit. Dan lebih seram lagi kilat dan petir ikut menyambar-nyambar. Pikiran Pakde Marto dan Surti sekarang adalah mencari tempat berteduh. Pakde Marto tidak kehilangan arah. Dia tahu persis kini berada di petak sawah milik Sarmin tetangganya. Kalau dia belok sedikit ke kanan dia akan menjumpai dangau untuk berteduh. Dan benar, begitu Pakde Marto yang dalam pelukan Surti belok kekanan nampak bayangan kehitaman berdiri tegak di depan jalannya. Mereka berdua memutuskan untuk berhenti dulu menunggu hujan sedikit reda.

Surti bisa menurunkan beban gendongannya ke amben bambu yang ada di situ. Kini mereka saling memandang. Surti memandang kaos oblong Pakde-nya yang basah kuyup lengket di tubuhnya dan menunjukkan bayangan dadanya yang gempal berotot. Sementara Pakde Marto melihat kebaya dan kain di tubuh Surti yang istri keponakannya basah kuyup dan membuat bayangan tubuhnya yang sintal dengan payudaranya yang menggembung ke depan. Dengan setengah mati Pakde Marto berusaha menyembunyikan tonjolan kontolnya pada celana kolornya.
Pakde Marto memperkirakan jarak dangau itu ke dusunnya kira-kira “se-udut”-an, sebuah perhitungan yang biasa dipakai orang desa mengenai jarak dekat atau jauh diukur dari sebatang rokok yang dinyalakan (dihisap). Mungkin sekitar 6 s/d 8 menit orang jalan kaki. Sementara itu tak bisa diharapkan akan ada orang lewat sawah ini dalam keadaan hujan macam begini. Pandangan mata secara jelas ke depan tidak lebih dari 5 meter, selebihnya kabut hujan yang menyelimuti seluruh hamparan sawah itu.

Dalam usaha menghindar percikan hujan di dangau Pakde Marto dan Surti harus duduk meringkuk ketengah amben yang relatip sangat sempit yang tersedia. Artinya seluruh anggota tubuh harus naik ke amben sehingga mau tidak mau mereka harus kembali berhimpitan. Dan sang “setan lewat” kembali hadir menawarkan berbagai pertimbangan dan keputusan.

Surti yang ditimpa hujan dan hawa dingin menggigil. Demikian juga Pakde Marto. Untuk menunjukkan rasa iba pada istri keponakannya Pakde meraih pundak Surti dan membagikan kehangatan tubuhnya. Dan untuk menghormati maksud baik Pakde-nya Surti menyenderkan kepalanya pada dadanya. Walaupun pakaian mereka serba basah tetapi saat tubuh-tubuh mereka nempel kehangatan itu terjadi juga. Dan pelukan yang ini sudah berbeda dengan pelukan saat awal Pakde Marto membagi payung daun pisangnya tadi. Pelukan yang sekarang ini sudah terkontaminasi secara akumulatip oleh campur tangan sang “setan lewat” tadi.

Pakde Marto memperkirakan jarak dangau itu ke dusunnya kira-kira “se-udut”-an, sebuah perhitungan yang biasa dipakai orang desa mengenai jarak dekat atau jauh diukur dari sebatang rokok yang dinyalakan (dihisap). Mungkin sekitar 6 s/d 8 menit orang jalan kaki. Sementara itu tak bisa diharapkan akan ada orang lewat sawah ini dalam keadaan hujan macam begini. Pandangan mata secara jelas ke depan tidak lebih dari 5 meter, selebihnya kabut hujan yang menyelimuti seluruh hamparan sawah itu.Dalam usaha menghindar percikan hujan di dangau Pakde Marto dan Surti harus duduk meringkuk ketengah amben yang relatip sangat sempit yang tersedia. Artinya seluruh anggota tubuh harus naik ke amben sehingga mau tidak mau mereka harus kembali berhimpitan. Dan sang “setan lewat” kembali hadir menawarkan berbagai pertimbangan dan keputusan.

Surti yang ditimpa hujan dan hawa dingin menggigil. Demikian juga Pakde Marto. Untuk menunjukkan rasa iba pada istri keponakannya Pakde meraih pundak Surti dan membagikan kehangatan tubuhnya. Dan untuk menghormati maksud baik Pakde-nya Surti menyenderkan kepalanya pada dadanya. Walaupun pakaian mereka serba basah tetapi saat tubuh-tubuh mereka nempel kehangatan itu terjadi juga. Dan pelukan yang ini sudah berbeda dengan pelukan saat awal Pakde Marto membagi payung daun pisangnya tadi. Pelukan yang sekarang ini sudah terkontaminasi secara akumulatip oleh campur tangan sang “setan lewat” tadi.Pakde Marto memperkirakan jarak dangau itu ke dusunnya kira-kira “se-udut”-an, sebuah perhitungan yang biasa dipakai orang desa mengenai jarak dekat atau jauh diukur dari sebatang rokok yang dinyalakan (dihisap). Mungkin sekitar 6 s/d 8 menit orang jalan kaki. Sementara itu tak bisa diharapkan akan ada orang lewat sawah ini dalam keadaan hujan macam begini. Pandangan mata secara jelas ke depan tidak lebih dari 5 meter, selebihnya kabut hujan yang menyelimuti seluruh hamparan sawah itu.

Dalam usaha menghindar percikan hujan di dangau Pakde Marto dan Surti harus duduk meringkuk ketengah amben yang relatip sangat sempit yang tersedia. Artinya seluruh anggota tubuh harus naik ke amben sehingga mau tidak mau mereka harus kembali berhimpitan. Dan sang “setan lewat” kembali hadir menawarkan berbagai pertimbangan dan keputusan.Surti yang ditimpa hujan dan hawa dingin menggigil. Demikian juga Pakde Marto. Untuk menunjukkan rasa iba pada istri keponakannya Pakde meraih pundak Surti dan membagikan kehangatan tubuhnya. Dan untuk menghormati maksud baik Pakde-nya Surti menyenderkan kepalanya pada dadanya. Walaupun pakaian mereka serba basah tetapi saat tubuh-tubuh mereka nempel kehangatan itu terjadi juga. Dan pelukan yang ini sudah berbeda dengan pelukan saat awal Pakde Marto membagi payung daun pisangnya tadi. Pelukan yang sekarang ini sudah terkontaminasi secara akumulatip oleh campur tangan sang “setan lewat” tadi.

Dan lumatan lembut menjadi pagutan liar. Kini lidah dan bibir mereka saling berebut jilatan, isepan dan kecupan. Dan bukan hanya sebatas bibir. Jilatan, isepan dan kecupan itu merambah dan menghujan ke segala arah. Keduanya menggelinjang dalam gelombang dahsyat birahi. Surti menggeliatkan tubuhnya minta agar Pakde-nya cepat merangkulnya.

Pakde Marto sendiri langsung memeluki dada Surti. Wajahnya merangsek buah dadanya. Dikenyotnya baju basah penutup buah dadanya. Surti langsung mengerang keras-keras mengalahkan suara hujan. Kaki-kakinya menginjak tepian amben sebagai tumpuan untuk mengangkat-angkat pantatnya sebagai sinyal untuk Pakde-nya bahwa dia sudah menunggu tindak lanjut operasi cepat Pakde-nya.Pakde Marto memang mau segalanya berjalan cepat. Waktu mereka tidak banyak. Segalanya harus bisa diraih sebelum hujan reda. Dan operasi ini tidak memerlukan prosedur formal. Kain penutup tubuh Surti cukup dia singkap dengan tangannya hingga ke pinggang. Nonok Surti yang menggembung nampak sangat ranum dalam bayangan jembutnya yang lembut tipis. Kelentitnya nampak ngaceng mengeras menunggu lumatan lidahnya. Tak ada yang ditunggu, wajah Pakde Marto langsung merangsek ke kemaluan ranum itu

Bibir dan lidahnya melumat dan menghisap seluruh perangkat kemaluan itu. Tangan Surti menangkap kepala Pakdenya, menekannya agar lumatan dan jilatan Pakde-nya lebih meruyak masuk ke dalam vaginanya. Cairan birahi yang asin hangat bercampur dengan air hujan dia sedot dan telan untuk membasahi kerongkongannya yang kering kehausan. Itil Surti dia lumat dan gigit dengan sepenuh gemasnya.Tekanan Surti pada kepalanya berubah jadi jambakkan pada rambutnya. Pantat Surti terus naik-naik menjemput bibir dan lidah Pakde-nya. Tetapi Pakde Marto tidak akan mengikuti kemauan idealnya. Hitungan waktu mundurnya sudah dimulai.

Kini Pakde Marto yang sudah meninggalkan celana kolornya di rerumputan pematang merangkak ke atas dan memeluki tubuh basah hujan Surti. Kontolnya berayun-ayun mencari sasarannya. Paha Surti yang hangat langsung menjepit tubuh Pakde-nya dengan nonoknya yang tepat terarah ke ujung kontol Pakde Marto. Untuk langkah lanjutannya, mereka berdua, baik yang senior maupun yang yunior sudah terampil dengan sendirinya. Ujung kontol Pakde Marto sudah tepat berada di lubang vagina istri keponakannya.
Mereka telah siap melakukan manuver akhir sambil menunggu hujan reda. Dan saat mereka saling dorong, kemaluan Pakde Marto langsung amblas ditelan vagina Surti. Sambil bibir-bibir mereka saling melumat, Pakde Sastro mengayun dan Surti menggoyang. Kontol dan vagina Surti bertemu dalam kehangatan seksual birahi ruang luar, ditengah derasnya hujan, tiupan angin dan kilat serta petir yang menyambar-nyambar dengan disaksikan oleh segenap dangau yang lengkap dengan berisik ambennya, oleh belalang yang ikut berteduh di atapnya, oleh kodok yang bersuka ria menyambut hujan, oleh wereng yang berlindung di daunan padi yang sedang menguning, oleh baju-baju mereka yang basah dan lengket di badan.Pakde Marto mempercepat ayunan kontolnya pada lubang kemaluan Surti. Walaupun dia sangat kagum sekaligus merasai nikmat yang sangat dahsyat atas penetrasi kontolnya pada lubang vagina Surti yang serasa perawan itu, dia tetap “concern” dengan waktu. Surti yang menikmati legitnya kontol Pakde-nya menggelinjang dengan hebatnya. Dia juga ingin selekasnya meraih orgasmenya.

Genjotan kontol Pakde-nya yang semakin cepat pada kemaluannya mempercepat dorongan untuk orgasmenya. Kini dia merasakan segalanya telah siap berada di ujung perjalanan. Dan dengan jambakan tangannya pada rambut Pakde Marto, bak kuda betina yang lepas dari kandangnya Surti memacu seluruh saraf-saraf pekanya. Kedua kakinya dia jejakkan keras-keras pada tepian amben dangau hingga pantatnya terangkat tinggi untuk menelan seluruh batang kontol Pakde Marto dan datanglah malaikat nikmat merangkum seluruh otot, daging dan tulang belulang Surti.Cairan birahi Surti muncrat melebihi derasnya hujan siang itu. Terus muncrat-muncrat yang diikuti dengan pantatnya yang terus naik-naik menjemputi kontol Pakde Marto yang juga terus mempercepat sodokkannya untuk mengejar kesempatan meraih orgasme secara berbarengan dengan orgasme Surti.

Dan pada saat puncratan cairan vagina Surti mulai surut kontol Pakde Marto yang masih kencang mengayun vagina Surti tiba-tiba berkedut keras. Kedutan besar pertama menumpahkan bermili-mili liter air mani yang kental lengket dari kantong spermanya. Dan kedutan berikutnya merupakan kedutan pengiring yang menguras habis kandungan sperma dari kantongnya. Sesaat kemudian bersamaan dengan surutnya hujan mereka berdua Pakde Marto dan Surti yang istri keponakannya terengah-engah dan rebah.
Amben dangau itu nyaris terbongkar. Bambu-bambunya ada yang lepas terjatuh. Mereka kini kegerahan dalam dinginnya sisa hujan. Keringat mereka bercucuran rancu dengan air hujan yang membasahi sebelumnya. Pakde Marto dan Surti telah meraih kepuasan yang sangat dahsyat. Pelan-pelan mereka bangkit dari amben dan turun ke pematang kembali. Surti membetulkan letak kain dan kebayanya. Pakde Marto memakai celana kolornya yang basah jatuh di pematang dan kembali meraih cangkulnya.
Langit yang cepat cerah kembali nampak biru dengan sisa awan yang berarak menyingkir. Pohon kelapa di dusunnya nampak melambai-lambai menanti kepulangannya. Surti dan Pakde Sastro yakin bahwa Bude maupun Iding pasti cemas pada mereka yang tertahan hujan ini. Pakde sudah membayangkan pasti istrinya telah memasak air untuk kopinya lengkap dengan singkong bakar kesukaannya. Dan dalam bayangan Surti, Iding pasti telah sangat merindukannya untuk bercumbu di siang hari. Suara kodok di sawah mengantarkan mereka pulang ke rumahnya.

Jokowi: Jangan Golput karena Pilpres Habiskan Rp25 Triliun

Jokowi: Jangan Golput karena Pilpres Habiskan Rp25 Triliun
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengimbau agar seluruh masyarakat yang sudah memiliki hak pilih di Pemilu 2019 untuk menggunakannya pada hari pemungutan suara pada 17 April mendatang. Dia meminta masyarakat untuk tidak menjadi golongan putih atau golput."Jangan sampai ada satu orang pun di antara kita yang golput," ujar Jokowi saat kampanye akbar di Palembang Sport and Convention Center, Sumatera Selatan, Selasa (2/1).

Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan, Pileg dan Pilpres 2019 telah menghabiskan anggaran mencapai Rp25 triliun. Karena itu dia mengimbau masyarakat untuk datang ke TPS dan mencoblos.
"Saya ingin mengajak kita semua agar untuk bersama-sama datang ke TPS menggunakan hak pilihnya. Karena ini menyangkut, sekali lagi, menyangkut anggaran yang triliunan, Rp25 triliun," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Pada kesempatan ini, dia meminta kepada para massa pendukungnya untuk mementahkan isu-isu menyesatkan, fitnah, dan hoaks terhadap dirinya yang bisa mengganggu jumlah suara yang bakal diperolehnya.
"Penghapusan pendidikan agama itu bohong. Legalisasi pernikahan sesama jenis itu hoaks. Adzan akan dilarang apabila saya terpilih lagi itu fitnah. Ini harus diluruskan, bantu saya luruskan ini karena 9 juta orang percaya isu seperti ini," ujar dia.

Sebelum menutup pidato, Jokowi mengajak kepada massa pendukungnya untuk datang ke TPS menggunakan pakaian putih."Pakai baju warna putih, kenapa? Karena kita akan coblos yang pakai baju putih," ujar dia.

Punya Pasangan Perfeksionis Bisa Bikin Hubungan Jadi Kurang Harmonis

Punya Pasangan Perfeksionis Bisa Bikin Hubungan Jadi Kurang Harmonis
Tidak ada salahnya bila Anda dan pasangan ingin mengupayakan yang terbaik dalam hubungan. Namun hati-hati bila Anda atau justru pasangan Anda menetapkan standar yang terlalu tinggi, alias terlalu perfeksionis. Obsesi memiliki sebuah hubungan asmara yang sempurna tanpa cacat malah bisa merusak keintiman Anda berdua. Efeknya bukan cuma berisiko memicu konflik, juga mengancam kehangatan di ranjang. Bagaimana bisa? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Punya pasangan perfeksionis memicu timbulnya masalah dalam hubungan
Menurut Holly Richmond, PhD, seorang ahli hubungan sekaligus terapis seks di Los Angeles, memiliki sifat perfeksionis sebenarnya baik, selama bertujuan untuk meningkatkan kualitas diri sendiri. Namun biasanya, kebiasaan perfeksionis ini bisa meluas dan memengaruhi hidup orang lain, bahkan hingga mencampuri hubungan asmara Anda. Nah, lambat laun ini bisa memicu konflik dalam asmara Anda dan pasangan.

1. Pasangan perfeksionis sering mempermasalahkan kehidupan seksual
Pasangan perfeksionis terbiasa menjalani hidup sesempurna mungkin. Maka tak jarang, orang dengan sifat perfeksionis juga berusaha mewujudkan kehidupan seks yang sempurna pula. Ini sebabnya, pasangan perfeksionis sering kali memandang pasangan lain memiliki hubungan seks yang lebih baik ketimbang dirinya.

Kebiasaan membanding-bandingkan seperti inilah yang membuat mereka sering mengalami kekecewaan dalam berhubungan. Bisa jadi pasangan Anda menganggap Anda tidak mampu memberikan kepuasan yang sama layaknya pasangan lain. Maka tak heran bila hubungan seksual Anda dengannya sering terasa “hambar” atau bahkan sangat membuat stres, sampai-sampai kedua belah pihak tidak bisa merasa puas.

Dilansir dari Medical Daily, penelitian yang telah dilakukan terhadap 366 wanita berusia 19 sampai 30 tahun menunjukkan bahwa sikap pasangan perfeksionis menyebabkan turunnya gairah wanita saat berhubungan seksual. Ini karena sifat perfeksionis pria membuat pasangan wanitanya cenderung merasa cemas dan tertekan.

Untuk menghindari hal ini, diskusikan dengan pasangan perfeksionis Anda untuk berhenti membandingkan kehidupan seks Anda dengan pasangan lain. Pasalnya, libido atau gairah seksual setiap orang berbeda-beda dan tidak pernah ada kehidupan seksual yang sempurna.

2. Banyak menuntut kesempurnaan fisik pasangan
Tidak hanya melulu mempersoalkan bagaimana Anda seharusnya berperilaku di sekitar dirinya, agar Anda berdua terlihat sebagai pasangan sempurna, ia juga bisa mulai menuntut Anda untuk mengubah fisik Anda sesuai standarnya, misalnya ia ingin Anda lebih kurus dan lebih cantik lagi.

Lama-lama hal ini bisa mengubah pandangan Anda terhadap citra tubuh Anda sendiri sehingga merusak kepercayaan diri Anda. Pasalnya, Anda akan terus-terusan menilai dan mempreteli penampilan Anda di depan pasangan agar terlihat sebagai sosok pasangan yang sempurna. Akibatnya, Anda menjadi tidak menikmati momen-momen intim bersama pasangan.

Tekanan yang terus-menerus dilakukan tersebut secara perlahan dapat menurunkan gairah seksual pada wanita. Hal ini semakin membuktikan bahwa disfungsi seksual tidak selalu terjadi akibat ketidakseimbangan hormon atau kimiawi, tetapi juga dorongan psikologis dari pasangan.

Karena itu, cobalah untuk bicara dari hati ke hati dengan pasangan. Ungkapkan bahwa tidak ada kehidupan percintaan yang sempurna. Dengan upaya saling mengerti dan memahami niscaya akan membuat kehidupan asmara Anda dan pasangan semakin baik dan terbuka.

3. Pasangan perfeksionis sering memicu perselisihan
Orang yang perfeksionis sangat menghargai ketepatan waktu dengan segala perinciannya. Bila Anda memiliki pasangan perfeksionis sementara Anda cenderung lebih santai, maka hubungan asmara Anda berdua bisa jadi akan sering dilanda perselisihan. Apabila tidak segera diselesaikan, keutuhan hubungan asmara Anda berdua bisa terancam.

Ambil contoh, Anda dan pasangan Anda ingin menghadiri sebuah pesta yang dimulai pada pukul 18.00. Pasangan perfeksionis Anda menginginkan Anda untuk tiba di lokasi pukul 17.00, sementara Anda masih ingin bersiap-siap hingga pukul 17.30. Perbedaan pendapat yang sesederhana ini bahkan bisa menimbulkan masalah di antara Anda berdua.Oleh karena itu, kunci dari sikap perfeksionis pasangan adalah dengan saling memahami karakter satu sama lain.

4. Terlalu perfeksionis memengaruhi cara berkomunikasi dengan pasangan
Orang yang perfeksionis memiliki cara berkomunikasi tersendiri sehingga perlu dimengerti juga oleh orang-orang di sekitarnya. Orang yang perfeksionis cenderung mengatakan atau mendengarkan sesuatu secara lebih detil dan terstruktur. Nah, hal ini bisa jadi menimbulkan salah paham apabila apa yang Anda ucapkan tidak ditangkap dengan makna yang sama dengan pasangan Anda.

Kunci utama penyelesaiannya adalah dengan menerapkan cara berkomunikasi yang tepat dan cocok untuk Anda dan pasangan perfeksionis Anda tersebut. Ini bertujuan untuk menghindari celah kesalahpahaman saat Anda sedang berdiskusi dengannya. Bentuklah gaya komunikasi yang terbuka dan jujur agar hubungan asmara Anda dan pasangan semakin baik ke depannya.

6 Tanda Anda Menjadi Pelampiasan dalam Hubungan ‘Rebound Love’

6 Tanda Anda Menjadi Pelampiasan dalam Hubungan ‘Rebound Love’
Anda dapat dikatakan terjebak dalam rebound love atau rebound relationship ketika pasangan Anda belum sepenuhnya pulih dari hubungan asmaranya yang baru berakhir sehingga menjadikan Anda sebagai pelarian sementara. Hubungan ini sering kali menimbulkan emosi negatif pada orang-orang yang terlibat di dalamnya, jadi ada baiknya Anda mengetahui apa saja ciri-cirinya.

Tanda-tanda rebound love yang sering luput dari perhatian
Anda baru saja menjalin hubungan dengan seseorang yang belum lama putus cinta, tapi sikapnya mendadak begitu manis? Jangan cepat terbawa perasaan, sebab ini belum tentu menandakan bahwa ia adalah pasangan yang ideal untuk Anda. Coba kenali apakah terdapat ciri-ciri berikut:

1. Tidak punya komitmen jangka panjang
Salah satu ciri utama bahwa Anda menjadi pelarian dalam rebound love adalah tidak adanya komitmen untuk menjalani hubungan jangka panjang. Pasangan Anda mungkin akan memberikan kesan secara tidak langsung bahwa ia belum menginginkan hubungan yang serius, atau belum memikirkan akan membawa ke mana hubungannya dengan Anda.

2. Menghubungi saat merasa butuh
Coba ingat kembali, seberapa sering pasangan Anda menelepon atau mengirim pesan dalam seminggu? Kebanyakan orang yang menjalani hubungan rebound hanya menghubungi pasangan barunya saat merasa sedih, hampa, atau kesepian. Ketika merasa bahagia, ia mungkin malah tidak menghubungi Anda sama sekali.

3. Sering membicarakan mantan kekasihnya
Membicarakan mantan kekasih adalah hal yang lumrah, tapi bisa menjadi tidak wajar jika dilakukan terlalu sering. Begitu pula jika pasangan Anda kerap membandingkan Anda dengan mantan kekasihnya, atau membandingkan hubungannya saat ini dengan hubungannya di masa lalu meskipun bersikeras sudah move on.

4. Pasangan Anda tidak mau terbuka
Hubungan yang baru seharusnya membuat Anda dan pasangan saling mengeksplorasi sifat satu sama lain, tapi tidak demikian dengan rebound love. Pasangan Anda bisa saja akan merahasiakan banyak hal, jarang menghabiskan waktu dengan Anda, tidak mau menjalin kontak mata, atau tidak menjadi dirinya yang sebenarnya.

5. Selalu ingin memamerkan Anda pada mantan kekasihnya
Orang yang terjerat rebound love biasanya belum sepenuhnya sembuh dari rasa sakit hati setelah putus cinta. Jadi, ia akan melakukan segala cara untuk membalas rasa sakit hati tersebut, termasuk dengan memamerkan Anda pada mantan kekasihnya. Pasangan Anda bisa saja melakukannya di media sosial, di hadapan teman-temannya, atau dengan mengenalkan Anda langsung kepada mantan kekasihnya.

6. Tidak diperkenalkan dengan teman-teman pasangan
Pasangan Anda idealnya akan mengenalkan Anda kepada teman-temannya jika ia berkomitmen untuk membawa hubungan ke arah yang lebih serius. Namun, orang yang terjebak dalam rebound love justru cenderung melakukan hal sebaliknya. Ia mungkin tidak akan mengenalkan Anda kepada teman-teman terdekatnya karena tidak beranggapan bahwa hal tersebut penting.

Mengutip laman Psychology Today, hubungan yang terikat dengan rebound love dapat menimbulkan rasa kecewa dan merusak kepercayaan dalam hubungan. Emosi negatif dan rasa sakit hati yang muncul akibat perpisahan juga dapat terbawa ke hubungan yang baru sehingga membuat Anda merasa tidak nyaman.
Bila Anda mendapati tanda-tanda tersebut, maka solusinya adalah menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan untuk menentukan solusinya. Pasalnya, hubungan asmara baru yang sehat memiliki peran penting dalam proses move on pasangan Anda.

Diberdayakan oleh Blogger.