Senin, 25 Februari 2019

Warung Lubang, Cara Unik Makan Murah

Warung Lubang, Cara Unik Makan Murah
Siang itu, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, terlihat cukup ramai. Apalagi saat itu sudah pukul 12.00 WIB, saatnya makan siang. Saya pun sibuk mencari tempat makan yang murah meriah. Maklum, di salah satu kawasan perkantoran elit Jakarta itu, cukup sulit untuk mencari tempat makan siang yang murah meriah.

Namun, sebuah pemandangan menarik terlihat di dekat parkiran motor. Mereka berteriak memesan makanan lewat tembok besar. "Soto sama es teh satu mbak," ujar salah satu orang yang memesan melalui lubang tembok tersebut.Bukan hanya satu, tapi beberapa orang bergerombol di depan tembok untuk mengantre memesan makanan. Ternyata mereka tak bicara dengan tembok. Di sela tembok ada sebuah lubang kecil, tempat transaksi makanan terjadi.

Bukan cuma memesan makanan, tapi lubang ini adalah tempat terjadinya pertukaran makanan dan juga transaksi pembayaran antara penjual dan pembeli. Damiah, sang pemilik warung mengatakan kalau sudah dua tahun dia berjualan makanan lewat lubang tersebut. Lubang ini dibuatnya dengan tujuan memudahkan pelanggan untuk membeli makanan di warungnya.
"Dengan adanya lubang itu jadi lebih simple, ga perlu jalan jauh. Makanannya juga murah dibandingkan saya harus beli makanan di dalam gedung"

Menu makanan yang disediakan cukup murah. Seporsi makanan pun saya pesan lewat lubang tersebut. Sepiring nasi, ayam suwir, orek tempe, tahu dan es teh dihargai Rp 18 ribu.Bukan hanya Damiah yang memanfaatkan lubang untuk berjualan makanan. Lubang tembok tersebut ada dua. Pertama berbentuk persegi panjang di pojok parkiran motor, di sana khusus penjual kopi. Lubang kedua -milik Damiah- dan yang kedua di tengah parkiran motor ada lubang kotak yang berbentuk sekitar 30x30 cm menyediakan makanan seperti soto, tongseng, aneka minuman dan menu warteg.

Warung lubang lainnya

Selain warung lubang milik Damiah yang viral beberapa waktu lalu. Warung lubang juga terlihat di kawasan lainnya, tepatnya di kawasan Kemang. Tepat di parkiran belakang terdapat lubang kecil di tembok sekitar 30x30 cm dan lubang besar kurang lebih satu meter. Alasan adanya lobang tersebut juga sama. Karena menu makanan yang ditawarkan jauh lebih murah dibandingkan dengan membeli makanan di mal tersebut.

Menu yang ditawarkan hampir sama, seperti nasi rames, mie ayam, gorengan, dan minuman. Pelanggannya sendiri adalah karyawan yang bekerja di Lippo Mall dan orang-orang yang lewat di sekitar sana.  Tindakan melubangi tembok yang dilakukan penjual tentunya illegal karena tidak mendapatkan izin dari pihak  Lippo Mall Kemang ataupun  dari pihak Grand Lucky.Di Grand Lucky sendiri biasanya para pembeli memakan makanannya di sekitaran lobang tersebut. Namun dikarnakan ada teguran dari pihak Grand Lucky para penjual akhirnya hanya melayani pembeli yang memesan melalui lubang dengan membungkus makanan.

Sementara pembeli yang ingin memakan langsung di tempat, akhirnya disediakan akses jalan pintas dan diarahkan ke pintu  yang khusus di buat oleh pihak Grand Lucky.Sedangkan di kawasan Lippo Mall masih belum ada solusi dan transaksi seperti itu masih terus dilakukan."Saya maunya ini tidak akan jadi masalah dan lubang tersebut tidak ditutup. Jika iya harapan saya supaya pihak Lippo Mall dan penjual melakukan diskusi, warung tidak tutup dan karyawan pun bisa makan murah" ujar salah satu pembeli.

Diberdayakan oleh Blogger.