BERITA KOCIK - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar kian lantang bersuara atas sejumlah kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok. Berikut 3 sikap Deddy Mizwar atas kebijakan Ahok.Ahok Dianggap Pindahkan Masyarakat Miskin ke Jawa Barat.
Deddy Mizwar kala rapat bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta kepada 20 April 2016 menyebut, banyaknya kebijakan DKI Jakarta sekarang ini mulai merugikan jabar.Penggusuran masyarakat miskin di DKI Jakarta justru cuma menciptakan mereka berpindah ke Jawa Barat seperti Bogor & Bekasi.
“Jangan mengusir orang miskin dari Jakarta sebab tentu larinya ke ja-bar,” kata Deddy dalam rapat. Reklamasi Trick Ahok Rusak Bumi Ja-bar Deddy Mizwar menyatakan kerusakan jalan di Kab Bogor, akibat proyek reklamasi Teluk Jakarta.hal tersebut diungkapkan Deddy Mizwar dalam rilisnya, Kamis (21/04/2016). Menurut Deddy, kerusakan jalan di ja-bar, salah satunya di Kab Bogor terjadi akibat lalulalang truk-truk gede milik tambang yg membawa material reklamasi Teluk Jakarta.
“Sekitar 80 % entrepreneur tambang di Bogor menyuplai material utk reklamasi, seperti tanah urukan,” kata Deddy terhadap Pojokjabar.com, 21 April 2016.Menurut Deddy, tiap-tiap harinya, 300 truk melewati jalan mutlak di Jawa Barat, terutama Bogor. Dampaknya, jalanan hancur, warga kami menjadi dirugikan,” jelas Deddy.
Ahok Dianggap Pindahkan Bencana ke Jawa Barat. Deddy Mizwar mengeluarkan pendapat pedas di Bandung, 21 Mei 2016, di Bandung, Tuturnya, suatu peradaban jangan dibangun di atas sebuah kemaksiatan, pun mengorbankan keperluan penduduk lain serta lingkungan yg ada.
“Janganlah membangun Jakarta secara memindahkan bencana ke daerah lain, jangan membangun Jakarta secara memindahkan kemiskinan ke daerah lain,” kata beliau, Sabtu (21/5).eddy menegaskan dapat konsisten melawan pada kerusakan lingkungan di Jawa Barat sampai mati.
Tuturnya reklamasi Jakarta, sebahagian besar atau 80 prosen eksploitasi batu, pasir, & segala macam itu dari Bogor Barat. Eksploitasi ini menyebabkan jalanan di sana hancur.”Punglinya mencapai Rp 240 juta sehari buat delapan pihak,” tegas Deddy.