Pengidap HIV Jadi Mudah Lelah? Yuk, Pelajari Penyebab dan Cara Mengatasinya! |
Saat seseorang terkena HIV biasanya daya tahan tubuhnya perlahan akan menurun. Akibatnya, pengidap HIV mudah lelah saat beraktivitas sehari-hari bahkan saat melakukan hal sederhana. Mengapa bisa begitu dan bagaimana cara mengatasinya?
Kenapa pengidap HIV mudah lelah?
Human immunodeficiency virus atau HIV merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Saat sistem pertahanan ini diserang, tubuh mengalami kesulitan untuk melawan dan menyingkirkan virus yang masuk. Ketika Anda tak menyadari HIV bersarang di dalam tubuh, virus ini akan melipatgandakan dirinya dengan cepat. Hal ini membuat energi tubuh terus terkuras untuk melawannya.
Tak hanya itu, HIV juga termasuk virus yang menyerang dan mengambil alih limfosit atau sel T. Padahal, limfosit adalah sel yang membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit. Serangan yang bertubi-tubi terhadap sistem pertahanan tubuh ini lama-lama membuat tubuh kelelahan.
Selain itu, depresi, insomnia, dan efek samping obat menjadi sumber pemicu lainnya yang membuat tubuh mengalami kelelahan parah. Rasa lelah akibat HIV ini biasanya tak benar-benar hilang bahkan ketika pengidapnya sedang atau telah beristirahat. Ditambah lagi kelelahan ini juga bisa disebabkan karena kurangnya asupan vitamin dan mineral.
Kelelahan ini biasanya dirasakan tak hanya secara fisik saja tetapi juga mental. Lelah fisik membuat Anda tak bisa seaktif biasanya, bahkan untuk melakukan berbagai tugas sederhana seperti naik turun tangga. Sementara lelah psikologis/ batin membuat Anda sulit untuk berkonsentrasi dan kehilangan motivasi untuk melakukan sesuatu.
Cara mengatasi kelelahan akibat HIV
Jangan biarkan rasa lelah ini membuat Anda menjadi tidak produktif. Anda harus melawannya dan mencari cara efektif untuk mengusirnya. Untuk mengatasinya, Anda perlu mencari tahu terlebih dahulu sumber penyebabnya selain karena sistem kekebalan tubuh yang memang diserang. Berikut ini berbagai hal yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi kelelahan, seperti:
Memperbaiki pola tidur
Kenapa pengidap HIV mudah lelah?
Human immunodeficiency virus atau HIV merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Saat sistem pertahanan ini diserang, tubuh mengalami kesulitan untuk melawan dan menyingkirkan virus yang masuk. Ketika Anda tak menyadari HIV bersarang di dalam tubuh, virus ini akan melipatgandakan dirinya dengan cepat. Hal ini membuat energi tubuh terus terkuras untuk melawannya.
Tak hanya itu, HIV juga termasuk virus yang menyerang dan mengambil alih limfosit atau sel T. Padahal, limfosit adalah sel yang membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit. Serangan yang bertubi-tubi terhadap sistem pertahanan tubuh ini lama-lama membuat tubuh kelelahan.
Selain itu, depresi, insomnia, dan efek samping obat menjadi sumber pemicu lainnya yang membuat tubuh mengalami kelelahan parah. Rasa lelah akibat HIV ini biasanya tak benar-benar hilang bahkan ketika pengidapnya sedang atau telah beristirahat. Ditambah lagi kelelahan ini juga bisa disebabkan karena kurangnya asupan vitamin dan mineral.
Kelelahan ini biasanya dirasakan tak hanya secara fisik saja tetapi juga mental. Lelah fisik membuat Anda tak bisa seaktif biasanya, bahkan untuk melakukan berbagai tugas sederhana seperti naik turun tangga. Sementara lelah psikologis/ batin membuat Anda sulit untuk berkonsentrasi dan kehilangan motivasi untuk melakukan sesuatu.
Cara mengatasi kelelahan akibat HIV
Jangan biarkan rasa lelah ini membuat Anda menjadi tidak produktif. Anda harus melawannya dan mencari cara efektif untuk mengusirnya. Untuk mengatasinya, Anda perlu mencari tahu terlebih dahulu sumber penyebabnya selain karena sistem kekebalan tubuh yang memang diserang. Berikut ini berbagai hal yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi kelelahan, seperti:
Memperbaiki pola tidur
Tak jarang pengidap HIV mudah lelah karena mengalami insomnia. Jika hal ini terjadi pada Anda sebaiknya perbaiki pola tidur Anda sehari-hari dengan cara:
* Tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari.
* Ciptakan suasana kamar yang nyaman dengan mematikan lampu menjelang tidur.
* Menjaga suhu kamar tetap sejuk.
* Bermeditasi atau berdoa sebelum tidur.
* Membaca buku menjelang waktu tidur.
* Tidak minum alkohol atau kafein di malam hari.
Cobalah untuk konsisten melakukan menerapkan kebiasaan ini setiap harinya agar kualitas tidur Anda membaik.
Melakukan berbagai hal yang menyenangkan hati
* Tidak minum alkohol atau kafein di malam hari.
Cobalah untuk konsisten melakukan menerapkan kebiasaan ini setiap harinya agar kualitas tidur Anda membaik.
Melakukan berbagai hal yang menyenangkan hati
Depresi dan HIV tampaknya tak bisa dipisahkan. Sudah bukan hal baru bahwa pengidap HIV pasti mengalami masa di mana ia merasa depresi dan sendirian. Jika dibiarkan, kondisi ini sangat menguras energi fisik maupun mental yang bisa menyebabkan pengidap HIV mudah lelah berkepanjangan.
Kalau Anda sedang mengalami hal ini, cobalah untuk melakukan berbagai hal yang menyenangkan hati. Pergi ke tempat favorit dengan orang terkasih, menonton film, atau sekadar memanjakan diri dengan spa di rumah bisa coba Anda lakukan. Intinya, apa pun yang Anda sukai cobalah lakukan untuk membantu meredakan depresi.
Anda juga bisa bergabung dengan komunitas pengidap HIV misalnya untuk saling bertukar cerita. Hal ini sangat dianjurkan agar Anda merasa bahwa harapan hidup tentu masih ada dan tak sedang berjuang sendirian. Anda juga bisa melakukan terapi alternatif seperti meditasi atau yoga untuk membantu meringankan beban pikiran.
Jika semua cara ini tak kunjung mempan, pergilah ke dokter dan katakan bahwa depresi ini sangat mengganggu Anda. Terkadang, obat bisa menjadi pilihan untuk membantu meringankan depresi yang membuat tubuh dan pikiran sangat lelah.
Mencari alternatif obat lain
Obat-obatan untuk HIV termasuk obat yang memiliki efek samping cukup keras. Jika Anda merasa tubuh justru bertambah lelah setelah minum obat baru yang diresepkan, konsultasikan pada dokter. Jika dirasa perlu, dokter akan memberikan alternatif obat lain yang sepadan dengan efek samping yang lebih minim.
Namun, ketika rasa lelah tak diketahui dari mana asalnya segera konsultasikan ke dokter. Dikutip dari Healthline, penggunaan stimulan seperti methylphenidate dan dextroamphetamine mungkin bisa menjadi alternatif untuk mengatasi kelelahan parah yang Anda alami.