Apa Saja Kekurangan Menggunakan Kondom Wanita Ketika Bercinta?
Kondom wanita adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam organ intim wanita. Alat ini cukup efektif dalam mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual, serta relatif aman bagi kebanyakan wanita. Walaupun demikian, kondom wanita juga memiliki sejumlah efek samping dan kekurangan. Apa saja seumpama? Kondom wanita memiliki wujud berupa kantung karet tipis yang memanjang dengan dua cincin lentur pada kedua ujungnya.
Apabila digunakan dengan ideal, alat ini dapat mencegah masuknya sperma ke dalam rahim sehingga kehamilan tak terjadi. Sebaliknya, pemakaian kondom wanita yang salah atau tak pantas dapat memunculkan beberapa efek samping. Berikut di antaranya:
1. Efektivitas kondom menurun
Secara lazim, kondom wanita tak seefektif kondom pria dalam mencegah kehamilan. Efektivitasnya berkisar antara 79-95 persen pantas cara pemakaian. Ini berarti dari 100 wanita yang berhubungan seks memakai kondom wanita, sebanyak 5-21 di antaranya berpeluang untuk hamil.
Kehamilan dapat terjadi sebab beberapa unsur. Umpamanya, kondom robek atau keluar dari organ intim wanita, cincin kondom masuk ke dalam organ intim wanita, atau penis masuk ke celah antara organ intim wanita dan komponen luar kondom.
2. Memicu alergi lateks
Kebanyakan kondom wanita terbuat dari lateks, dan lateks adalah bahan yang cukup tak jarang memicu efek samping berupa alergi. Risiko alergi lateks dampak kondom wanita malah lebih tinggi, sebab lapisan lendir pada organ intim wanita memudahkan protein dalam lateks untuk memasuki tubuh. Diberitakan dari situs Cleveland Clinic, alergi lateks ditandai dengan munculnya bercak merah, bentol, dan rasa gatal pada area organ intim.
3. Menurunkan kepuasan berhubungan seksual
Kondom wanita biasanya tak sepraktis kondom pria. Terkadang, kondom wanita mungkin sulit dipasang atau terselip di dalam organ intim wanita sehingga menjadi hambatan ketika berhubungan seksual bagi beberapa pasangan. Efek samping lain dari pemakaian kondom wanita adalah berkurangnya sensasi ketika penetrasi serta munculnya suara pergesekan yang mengganggu. Untuk menyelesaikannya, Anda dan pasangan dapat memakai pelumas supaya kondom lebih licin dan fleksibel.
4. Iritasi pada organ intim wanita
Kondom wanita dapat mengakibatkan iritasi bagi beberapa orang. Penyebabnya dapat berasal dari bahan lateks pada kondom, pergesekan antara organ intim wanita dan kondom, serta kurangnya lubrikasi selama berhubungan seks. Iritasi pada organ intim wanita biasanya ditandai dengan rasa gatal yang bertambah parah sesudah berhubungan seks.
Hentikan pemakaian kondom jika Anda mengalami gejala ini. Anda mungkin perlu mencari cara kontrasepsi dengan risiko iritasi yang lebih kecil. Kondom wanita memiliki pelbagai keunggulan dan efek samping tersendiri. Walaupun efektif, alat ini tak pantas bagi Anda yang memiliki alergi dan sensitif terhadap lateks. Anda malah mungkin akan merasa tak nyaman jika belum terbiasa menerapkannya.
Sebagai solusinya, Anda dapat memakai cara pilihan seperti kondom pria, spiral, pil KB, ataupun cara lain yang pantas dengan kondisi Anda. Cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan cara kontrasepsi terbaik bagi Anda dengan risiko efek samping yang minimal.