Rabu, 22 Juni 2016

Prediksi Banjir Besar Antara Juli Sampai September , ternyata ini sebabnya !!!


BERITA KOCIK - Setelah Fenomena El Nino tahun lalu banyak menyebabkan kekeringan berkepanjangan , masyarakat Sulawesi Utara harus mewaspadai fenomena La Nina yang berpotensi menimbulkan curah hujan tinggi. KBM (Kepala Badan Meteorologi), Klimatologi dan Geofisikia (BMKG) Dr.Andi Eka Sakya mengimbau masyarakat untuk siap menghadapi La Nina yang mereka perkirakan akan terjadi pada Juli hingga September mendatang.

Hal itu ia ungkapkan di sela kegiatan 11th Annual Indonesia US Ocean and Climate Observation Analysis and Application Patnership Workshop di Hotel Aryaduta Manado ,Jalan Pierre Tendean Boulevard Kecamatan Wenang Manado Provinsi SUMUT .

(Fenomena) El Nino sudah lewat, sekarang kita prediksi adalah La Nina di Indonesia itu dampaknya curah hujan berlebihan pada JULI , AGUSTUS, hingga SEPTEMBER mendatang ini memberi indikasi ,"ujar Sakya.

"Hal tersebut bisa berpotensi banjir besar di Sulut, jadi kalau hal prakiraan kita tepat sebelum hal itu terjadi, media rajin-rajinlah berkoordinasi dengan BMKG supaya kita bisa memberi peringatan kepada masyarakat ,"tambah dia.

Menurutnya, bila prakiraan tersebut terjadi pihak nya akan menginformasikan ke sektor-sektor terkait seperti pariwisata, pertanian, perkebunan, nelayan dan sebagainya. Pasalnya, sebagai negara kepulauan yang terletak di antara dua benua dan dua samudera maka Indonesia menjadi salah satu pusat kendali sistim iklim dunia.

Pengaruh lokal terhadap keragaman iklim juga tidak dapat di hindarkan atau di abaikan , karena Indonesia merupakan egara kepulauan dengan bentuk topografi sangat beragam menyebab kan sistem golakan lokal cukup dominan.

Faktor lainnya yang mempengaruhi pola musim pada Indonesia yaitu El Nino Souther Oscillation (ENSO), merupakan perilaku suhu permukaan laut di pasifik selatan dan biasanya berasosiasi dengan
kejadian iklim ekstrem sehingga di perlukan sistem iklim maritim yang memiliki kemampuan operasional dalam memonitor dan prediksi.

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Klas II Kayuwatu Manado Juli Setyanto mengatakan, pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah."Selalu kita berikan informasi, kalau ada hal-hal yang ekstrem jadi harus siapkan gorong-gorong kebersihan sungai dan sebagainya, "pungkas dia.

Diberdayakan oleh Blogger.