Rabu, 01 Agustus 2018

Cerita Dewasa Kekenyalan Tubuh Anak Tiriku

Cerita Dewasa Kekenyalan Tubuh Anak Tiriku – Malam semakin larut jam sudah menunjukan jam 11 malam, namun istriku belum datang juga. Dia memang memiliki bisnis jual perhiasan bersama dengan teman-temannya dia sering keluar kota. Sebenarnya aku sudah bilang untuk berhenti dari kegiatannya itu karena aku sanggup memenuhi kebutuhannya, dia memang istri keduaku setelah aku bercerai dengan istri pertamaku.


Mungkin benar kata orang kalau aku memang tergoda pada istri Syla istri keduaku ini karena dia begitu menggoda dengan tubuhnya yang montok. Dan diapun sering memperlihatkan bentuk tubuhnya itu, begitu aku melakukan adegan layaknya dalam cerita seks dengannya akupun merasa puas hingga akhirnya lebih memilih dia daripada istri pertamaku yang selama ini telah mendampingiku.

Namaku Burhan dengan usia yang sudah menginjak 43 tahun kini aku beristri lagi dengan Syla wanita dengan predikat janda dengan satu orang anak. Syla berumur 36 tahun sedangkan anaknya sudah 17 tahun dia bernama Cinta dan kini masih duduk di bangku SMA, walaupun aku merupakan ayah tirinya namun Cinta begitu dekat padaku. Tidak segan-segan dia bergelayut manja padaku.

Aku kira dia memang butuh kasih sayang dari seorang ayah, yang telah lama meninggalkan dia. Karena Syla di tinggal pergi oleh suaminya yang ternyata telah memiliki keluarga, wajah Cinta mirip dengan mamanya namun aku kira kulitnya lebih mirip ayahnya. Karena kulit Syla kuning langsat sedangkan Cinta berkulit putih mulus, namun merek berdua sama-sama cantiknya.

Sebagai anak mudan zaman sekarang Cinta sering berpenampilan seksi sekali, jangankan untuk keluar rumah. Untuk hangout bersama teman-temannya ataupun dia sedang di rumah, Syla biasa menggunakan baju yang seba mini bahkan terlihat begitu terbuka. Bahkan aku sering melihatnya membuka situs dewasa di laptopnya ketika dia sedang berada di ruang tengah.

Seperti halnya cerita seks 17 tahun dan juga lainnya, aku hanya bisa melihatnya tanpa harus menasehatinya. Karena aku juga tahu kalau aku bukan ayah kandungnya apalagi aku tahu kalau Cinta sama mamanya saja sering ngeyel kalau di bilangin, bahkan dia sering bersikap kasar pada istriku. Karena itu aku mencoba untuk tidak terlalu jauh ikut campur dalam menasehati Cinta.

Namun sikap Cinta begitu manja padaku, pernah dia tidur di pangkuanku ketika mamanya tidak ada di rumah “Cinta.. jangan gitu dong.. aku kan papa kamu..” kataku sambil mencoba mendorong kepalanya “Emang kenapa sich pa.. katanya aku anak papa.. tapi di jadiin lebih juga nggak pa-apa..” Aku tidak mengerti maksudnya diapun melanjutkan ” Kata teman-teman Cinta papa cakep dan keren nggak pantes sama mama..” Dengan santai dia berkata seperti itu.

Hal itupun semakin berlanjut ketika ada temannya datang ke rumah, Cinta dengan manja bergelayut pada tanganku “Nich..kenalin ini cowok..” Aku menarik tanganku dengan sedikit keras dan aku mendengar Cinta “Cowoknya mama aku..” Akupun tersenyum pada temannya lalu pergi dari tempat itu masuk kedalam kamarku, hari ini istriku pergi ke luar kota bahkan dia bilang kalau akan menginap.

Mungkin karena kecapekan akupun tertidur dan terbangun ketika jam menunjukan 8 malam, aku tersentak bangun karena aku tahu Cinta belum makan malam. Namun ketika aku mencarinya sampai di luar rumah, aku tidak menemukannya juga. Ketika aku mencoba menelpon ponselnya dia tidak mengangkatnya. Akupun menghubungi istriku dan bilang yang terjadi, dengan santainya istrikupun berkata.

Aku mendengarnya “Sudah mas.. dia memang begitu ..mas makan malam saja sendiri.. paling juga dia menginap di rumah temannya kalau tahu aku tidak pulang..” Setelah agak lama mengobrol di telpon akhirnya akupun menutupnya. Dan segera makan malam yang sebelumnya aku masak dulu, karena memang sudah hampir dua minggu pembantuku pulang kampung karena ada kepentingan katanya.

Hingga akhirnya kembali aku tertidur setelah makan malam dan aku selesai mandi. Kembali aku nonton di ruang tengah dan tertidur di sofa, hingga aku terbangun ketika ada tangan mengelus tubuhku sambil berkata lirih “Pa.. banguuun…” Katanya dan aku mengenal suara itu, ketika aku buka mataku benar saja Cinta tepat berada di depan wajahku begitu dekat wajah kami.

Cinta mendaratkan bibirnya pada bibirku, dan tidak butuh waktu lama bagiku untuk membalas ciumannya hingga kamipun bergumul di atas sofa itu. Cinta mendesah ketika tanganku mulai meraba toketnya “Iiiihh.. papaaaa kelihataanya ajaa cuek sama CInta….” Aku tersenyum mendengarnya dan semakin berani meremas toketnya yang masih terlihat ranum.

Bagai pemain dalam adegan cerita seks 17 tahun kami berdua kini sama-sama telanjang bulat “OOouuggghh.. ayoo..pa… aaaggggghhh..” Cinta melebarkan pahanya dan segera mendekap tubuhku dalam dekapannya, akupun segera menindihnya dan langsung menancapkan kontolku ke dalam kemaluannya. Dia meringis sambil memejamkan mata serta mengggigit bibirnya sedangkan aku masih berusaha.

Untuk memasukkan kontolku yang masih kesulitan juga “Punyanya papa besar banget.. makanya suliiit.. teruuuus.. pa..” Aku tahu kalau bukan kali ini Cinta melakukan adegan seperti dalam cerita sex, karena begitu kontolku masuk dalam memeknya diapun menggoyang pantanya di bawah tubuhku. Bahkan berkali-kali dia berkata kalau kontolku berukuran besar.

Ketika aku semakin keras menghentakan kontolku “Ooooouuugggghhhhh…. ooooouuuuuggghhhhh… ooouuuggghhh…. oooouuggghh… nikmaaaaat…. paaaa… aaaaggghhhh… ” Sebenarnya akupun merasakan kenikmatan yang sama, aku tetap bergoyang di atas tubuhnya dan aku kecup bibir Cinta yang sedari tadi mendesah dan terus mendesah namun tetap saja lirih dia mengerang di telingaku.

Sampai akhirnya aku merasa sarafku semakin menegang seolah menyatukan getaran di selangkanganku dan semakin cepat pula aku bergerak dan “OOOoooouuuggghhh… aaaagggghh… Cinnntaaaa… aaaaaggggghh… aaaaaggggggghh… aaaaaggggghhhh… aaaagggghhhhhh… aaaaggghh.. ” Tubuh Cinta juga mulai bergerak cepat mengimbangi gerakanku dan tubuhnyapun mulai basah oleh keringat.

Hingga akhirnya kamipun sama-sama mendesah berbarengan “Aaaaggggggghhh… aaaaaggggghhh… nikmaaaatnyaaa…. aaaaaagggggghhh… aaaagggggghh… aaaaaagggggghhh…. oooouuugggghhh… ooouuuugggghhh..” Lendir yang muncrat dari dalam kontolku kini sudah memenui kemaluan Cinta, aku tahu dia juga merasa puas. Dan kamipun berpelukan di sofa yang ada ada di ruang tengah.(*)

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.