Selasa, 01 Januari 2019

Kok Bisa Hanya Bawa Ayam Goreng, Wisatawan Ini Harus Bayar Denda Hingga Rp 14 Juta

(Ayam goreng)
Kok Bisa Hanya Bawa Ayam Goreng, Wisatawan Ini Harus Bayar Denda Hingga Rp 14 Juta. Sebuah pengalaman aneh dialami oleh seorang wisatawan saat pergi ke Taiwan. Ia kedapatan membawa beberapa potong ayam goreng.Siapa sangka, karena hal sepele ini, ia harus mengeluarkan uang dalam jumlah lumayan banyak sebagai denda.

Melansir dari Sinchew melalui Word of Buzz kisahnya terjadi pada Kamis (27/12/2018) dikatakan seorang wisatawan asal Malaysia terbang menuju Taiwan. Penumpang ini mengambil penerbangan dengan JC international Airlines dan mendarat di Bandara Taoyuan.

Sayangnya penumpang ini terdaftar di jalur nomor 6 yang artinya jalur ini diperuntukkan bagi mereka yang seharusnya tidak membawa apa-apa kecuali perlengkapan pribadi.Namun, saat penumpang diperiksa oleh petugas, ditemukan dua potong ayam goreng dengan berat 160 gram. Kedua ayam goreng ini dibungkus dengan kertas saat ditemukan oleh petugas.

Setelah itu, hanya karena ketahuan membawa ayam goreng di dalam tasnya, wisatawan ini menerima denda 30.000 dolar Taiwan atau sekitar Rp14 juta. Menurut keterangan, rupanya ayam goreng diklasifikasikan sebagai produk daging yang mana dilarang keras dibawa ke Taiwan. Selain produk daging, buah-buahan dan sayuran segar juga termasuk produk yang dilarang untuk dibawa.

Kebijakan ini diberlakukan untuk mencegah masuknya hama atau penyakir ke Taiwan.Wisatawan didesak untuk membuangnya ke tempat karantina jika mereka nekat membawa serta produk-produk ini.Dipahamai bahwa, skrining ini menjadi ketat semenjak wabah flu babi muncul di China.

Rekomendasi : " Game Poker Online Android Indonesia Terbaru 2019 "

Oleh karena itu, pelancong didenda oleh pihak berwenang dalam nominal yang tidak sedikit untuk memberi peringatan pada penumpang.

Mereka dianjurkan untuk meninggalkan makanan dalam penerbangan atau tidak diperbolehkan membawanya ke negara itu. Peristiwa denda atas ayam goreng ini juga menjadi peringatan dan hal ini juga terkonfirmasi oleh pihak bea cukai setempat.

Pengunjung Objek Wisata Pantai di Kota Singkawang Turun Drastis Jelang Akhir Tahun, Ini Penyebabnya

(Pantai Singkawang)
Beredarnya berita hoaks media sosial yang menyatakan operasional wisata pantai di Kota Singkawang ditutup lantaran cuaca ekstrem membuat jumlah kunjungan ke wisata pantai Singkawang turun drastis.

Manajemen Palm Beach Pasir panjang Pak Lotay, Rizky Alzares menyatakan informasi bohong yang beredar di dunia maya tentang cuaca extream dan gelombang besar yang melanda sepanjang bibir pantai kota Singkawang dinilai menjadi alasan berkurangnya kunjungan masyarakat jelang akhir tahun baru ke pantai Singkawang.

"Untuk tingkat kunjungan dibandingkan tahun sebelumnya jauh lebih sedikit tahun sekarang," ujar  Rizky Alzares. Jika dilihat jumlah tiket masuk yang terjual dari pagi hingga sore tadi, Senin (31/12/2018) terjadi penurunan jumlah pengunjug yang datang hingga 70 persen.

Menurutnya jika dilihat trend dari tahun ketahun, wilayah pantai singkawang jika pada musim akhir tahun memang ada terjadi gelombang yang lebih besar dari hari biasanya, akan tetapi tidak ada pengurangan kunjungan yang drastis.

"Penurunan drastis itu bukan di lokasi saya sendiri akan tetapi juga dirasakan obyek wisata pantai lainya di kota singkawang," ujar Rizky Alzares.
Mainkan sekarang " Game Poker Online Android Indonesia Terbaru 2019 "

Bukan hanya berkurangnya jumlah pengunjung ke Palm beach, hampir 80 persen pemesan kamar dipenginapan dan telah memesan kamar jauh-jauh hari membatalkan pemesanan kamarnya. Dirinya sangat menyayangkan beredarnya informasi bohong tentang situasi kota singkawang yang diterjang gelombang padahal hal tersebut tidak pernah terjadi di Kota Singkawang.

"Mudah-mudahan kedepan masyarakat lebih bijak dan tidak mudah percaya dengan informasi atau isu yang belum pasti nilai kebenaranya," tandas Rizky Alzares.

Diberdayakan oleh Blogger.