Sabtu, 13 Agustus 2016

KWARNAS PRAMUKA SIAPKAN 100 PAWANG CEGAH SERANGAN KERA DI JAMBORE NASIONAL, SEBAB ...



BERITA KOCIK | Jakarta - Panitia Jambore Nasional (Jamnas) X di Bumi Perkemahan, Cibubur mengerahkan 100 pawang kera mengantisipasi serangan kera liar terhadap peserta Jambore. Para pawang kera disebar di sejumlah lokasi yang rawan terhadap serangan kera liar.

"Meski Bumi Perkemahan Cibubur telah disterilisasi dan dipastikan keamanannya, namun langkah preventif tetap dilakukan panitia. Karena itu, Panitia Jamnas menyiapkan 100 pawang kera untuk mengamankan 25 ribu peserta," kata Ketua Pelaksana Jamnas, Editha Rahaded dalam keterangannya.

Pengerahan pawang kera ini mencegah terulangnya peristiwa penyerangan kera terhadap tiga peserta Jambore Nasional saat sedang mendirikan tenda.

Sementara itu, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault, memberikan jaminan keamanan bagi seluruh peserta dan penghuni Buperta Cibubur.

"Kami bertanggung jawab penuh terhadap keamanan seluruh peserta. Saya sudah bahas khusus hal ini. Tidak boleh ada masalah yang ditangani setengah-setengah di Jamnas ini. Kita wajib memberikan yang terbaik untuk peserta Jamnas," tegasnya.

Menindaklanjuti arahan Ketua Kwarnas, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pemprov DKI memburu kera penyerang peserta dengan menembakkan peluru bius, sekitar pukul 17.00 WIB, Jumat, demi memastikan kejadian serupa tidak terulang.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Awi Setiyono sebelumnya mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan di Posko Kesehatan, ketiga peserta itu ialah Dewa Ate (24) asal Nusa Tenggara Timur, Natalia (13) asal Sulawesi Tenggara, dan Hiska (13) asal Kalimantan Barat.

"Pada saat para peserta sedang membangun tenda sekira pukul 10.00 WIB kemarin, tiba-tiba didatangi kera dari arah hutan Buperta (Bumi Perkemahan dan Grawa Wisata Pramuka, red) lalu mencakar paha kanan korban," ujar Awi terpisah.

Ketiga korban itu langsung dibawa ke RS Olahraga Nasional dan mendapat perawatan. Kini, ketiganya sudah bisa kembali ke Bumi Perkemahan untuk mengikuti acara pesta Pramuka se-Indonesia itu.

"Korban hanya dirawat beberapa jam di RSON. Setelah dinyatakan aman, korban dapat kembali ke acara itu," tegas Awi.

Diberdayakan oleh Blogger.