Rapikan Motor Sesuai Warna, Pak Slamet: Satpam Harus Berinisiatif |
Satpam SMAN 4 Tangerang Selatan bernama Slamet Gunaedi ramai dibahas di media sosial karena rutinitasnya merapikan motor-motor siswa hingga sesuai warna dan merek. Kebiasaan ini berawal dari inisiatif Pak Slamet sendiri.
"Kalau saya kan tugas dari tahun 2000. Intinya kan hari ini harus lebih baik dari kemarin. Tujuannya apa saya merapikan? Untuk memudahkan pemilik motor keluar, supaya enak," ucap Pak Slamet saat ditemui di SMAN 4 Tangerang Selatan, Jl WR Supratman, Pondok Ranji, Ciputat Timur,
"Ya iya (suka) ketertiban, keindahan,"
Pak Slamet mengaku tidak mau hanya jadi sekadar satpam kebanyakan yang lebih banyak duduk-duduk. Dia tetap rajin bekerja mesti sedang tidak diawasi atasan.
"Intinya kan biar lancar, biar enak dilihat, saya nggak mau dibilang satpam kerjaan cuma ngerokok, ngopi, saya nggak mau. Kerjaan kan banyak, jadi nggak harus nunggu perintah. Sebagai security kan harus punya inisiatif gitu," kata pria berusia 47 tahun ini.
Pak Slamet sudah 19 tahun menjadi satpam. Sebelum di SMAN 4 Tangerang Selatan, ayah 3 anak ini bertugas di SMAN 5 Bekasi. Dulu, jumlah siswa yang membawa motor tidak sebanyak sekarang. Tapi bagi Pak Slamet, banyak atau sedikit, motor-motor itu tetap jadi tanggung jawabnya.
"Kadang kalau satpam kebanyakan rajin kalau ada bosnya. Kalau saya mah nggak lah, mau bos lihat, mau nggak, saya tetap dengan aktivitas saya merapikan. Bagi saya, mau ada motor 1000, mau ada 1, tetap itu tanggung jawab saya," ucap Pak Slamet.
Selain jadi satpam, Pak Slamet juga aktif di masyarakat membantu Bhabinkamtibmas Polsek Ciputat dan Jakarta Rescue. Sepulang kerja, dia masih menjadi ojek online usai maghrib hingga pukul 21.00 WIB. Keesokan harinya, Pak Slamet sudah kembali bertugas sebagai satpam sejak pukul 06.00 WIB.
"Ya kalau dibilang pegel mah pegel, capek. Tapi kan saya harus tanggung jawab, saya punya anak 3, harus saya cukupin. Alhamdulillah cukup," ujarnya.
"Kalau saya kan tugas dari tahun 2000. Intinya kan hari ini harus lebih baik dari kemarin. Tujuannya apa saya merapikan? Untuk memudahkan pemilik motor keluar, supaya enak," ucap Pak Slamet saat ditemui di SMAN 4 Tangerang Selatan, Jl WR Supratman, Pondok Ranji, Ciputat Timur,
"Ya iya (suka) ketertiban, keindahan,"
Pak Slamet mengaku tidak mau hanya jadi sekadar satpam kebanyakan yang lebih banyak duduk-duduk. Dia tetap rajin bekerja mesti sedang tidak diawasi atasan.
"Intinya kan biar lancar, biar enak dilihat, saya nggak mau dibilang satpam kerjaan cuma ngerokok, ngopi, saya nggak mau. Kerjaan kan banyak, jadi nggak harus nunggu perintah. Sebagai security kan harus punya inisiatif gitu," kata pria berusia 47 tahun ini.
Pak Slamet sudah 19 tahun menjadi satpam. Sebelum di SMAN 4 Tangerang Selatan, ayah 3 anak ini bertugas di SMAN 5 Bekasi. Dulu, jumlah siswa yang membawa motor tidak sebanyak sekarang. Tapi bagi Pak Slamet, banyak atau sedikit, motor-motor itu tetap jadi tanggung jawabnya.
"Kadang kalau satpam kebanyakan rajin kalau ada bosnya. Kalau saya mah nggak lah, mau bos lihat, mau nggak, saya tetap dengan aktivitas saya merapikan. Bagi saya, mau ada motor 1000, mau ada 1, tetap itu tanggung jawab saya," ucap Pak Slamet.
Selain jadi satpam, Pak Slamet juga aktif di masyarakat membantu Bhabinkamtibmas Polsek Ciputat dan Jakarta Rescue. Sepulang kerja, dia masih menjadi ojek online usai maghrib hingga pukul 21.00 WIB. Keesokan harinya, Pak Slamet sudah kembali bertugas sebagai satpam sejak pukul 06.00 WIB.
"Ya kalau dibilang pegel mah pegel, capek. Tapi kan saya harus tanggung jawab, saya punya anak 3, harus saya cukupin. Alhamdulillah cukup," ujarnya.