Jumat, 18 Januari 2019

Moderator Debat Pilpres Ingatkan Warganet Harus Bijaksana Terkait Media Sosial

Moderator Debat Pilpres Ingatkan Warganet Harus Bijaksana Terkait Media Sosial


Warganet Harus Bijaksana Terkait Media Sosial – Moderator debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 meminta kepada warganet untuk bijaksana saat menggunakan media sosial.
Imbauan itu terkait banyaknya hoaks yang sudah terjadi di media sosial.
Warganet bijaksana memakai media sosial,” Ujar Ira Koeno saat membuka debat Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jaksel, Kamis (17/1/2019).

Ira Koesno menjadi moderator debat perdana Pilpres 2019 bersama Imam Priyono.
Debat perdana Pilpres membahas hak asasi manusia (HAM), hukum, korupsi, dan terorisme.
Adapun para panelis yakni mantan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik, ahli hukum tata negara Bivitri Susanti.

Kemudian Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana, ahli hukum tata negara Margarito Kamis dan mantan Ketua Mahkamah Agung, Bagir Manan.

Kita sedikit menyinggung Tema Terorisme dan radikalisme menjadi salah satu ancaman yang ada di Indonesia. Oleh karenanya dibutuhkan strategi yang baik untuk menjalankan pencegahan dan deradikalisasi. Lalu apa strategi Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno.

Terkait hal ini, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyebutkan aksi terorisme ada karena penyusupan dari luar, sedangkan dari dalam negeri adalah akibat adanya rasa ketidakadilan.
Menyambung Prabowo, Sandiaga Uno juga melihat soal program kontra deradikalisasi, kontra narasi, dan kontra propaganda. Menurut dia, masyarakat yang tidak mempunyai masa depan cerah sering terpapar paham radikalisme.

Kita Akan melihat peta di mana masalah itu timbul, kita akan memastikan mereka tidak terjerumus ke terorisme,” Ujar pria yang akrab disapa Sandi itu.
Menanggapi pernyataan Prabowo-Sandi, calon wakil presiden nomor urut 02, KH Ma’ruf Amin menyebutkan program radikalisasi untuk mereka yang sudah terpapar radikalisme dengan cara mengembalikannya ke jalan yang lurus.

Caranya, merupakan apa yang menyebabkan dia radikal, kalau paham agama menyimpang, maka doktrin adalah meluruskan paham keagamaannya.
Kalau disebabkan faktor ekonomi, dan sosial adalah melalui pemberian lapangan kerja dan santunan, mengembalikan mereka ke jalan lurus. Ini kita akan mengkaji dengan benar kenapa jadi radikal,” urai pasangan Joko Widodo (Jokowi) itu.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.