Selasa, 26 Maret 2019

Ini Etika Batuk Saat Tak Ada Tisu atau Saputangan Penutup Mulut

Ini Etika Batuk Saat Tak Ada Tisu atau Saputangan Penutup Mulut
Batuk dan bersin berpotensi menyebarkan kuman, salah satunya adalah Mycrobacterium tuberculosis penyebab penyakit tuberculosis atau TBC yang mudah menular melalui udara. Itu sebabnya, ketika batuk atau bersin, mulut dan hidung harus ditutup untuk menghindari keluarnya percikan liur atau dahak yang mengandung kuman.
Idealnya, ketika batuk atau bersin mulut dan hidung ditutup menggunakan tisu atau saputangan. Tapi tak semua orang selalu membawa kedua benda itu. Walhasil, tangan pun menjadi pilihan untuk menutupinya.

Tapi cara itu ternyata salah. Menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin berpotensi menyebarkan kuman penyebab TBC atau penyakit lain. Sebab, sehabis batuk atau bersin, kebanyakan orang tidak langsung mencuci tangan. Kuman yang keluar saat batu dan bersin bisa menempel di tangan dan bisa berpindah ke benda-benda yang disentuh atau ke orang lain ketika bersalaman.
Lalu, bagaimana etika batuk ketika tidak ada tisu atau saputangan? “Batukkan ke lengan, biar virus dan bakteri hanya untuk kita saja. Orang kan tidak salaman menggunakan lengan,” kata I Gusti Ayu Putu Desy Rohana dari Unit Pelayanan Primer Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, dalam acara Bicara Sehat: Saatnya Saya Peduli untuk Keluarga Bebas TB, Selasa, 26 Maret 2019.

Mengarahkan batuk atau bersin ke lengan akan memutus rantai penyebaran kuman penyebab TBC. “Kalau pakai tangan langsung cuci tangan, aman. Tapi kebanyakan orang sehabis batuk atau bersin langsung menggosok-gosokkan tangan ke celana atau baju, atau bersalaman. Itu bisa menularkan,” kata dia.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.