Tanggul Luar Bengawan Solo Jebol, Puluhan Hektare Sawah Terendam |
Tanggul luar Sungai Bengawan Solo di Lamongan jebol sepanjang kurang lebih 70 meter. Akibatnya, akses jalan desa terputus dan puluhan hektare lahan pertanian terendam.Tanggul yang jebol yang dimaksud berada di Desa Jangkungkusumo, Kecamatan Maduran, Lamongan. Akses jalan desa terputus dan terendam air luapan Sungai Bengawan Solo dengan ketinggian sekitar 30 cm."Tanggul luar yang jebol itu tahun lalu juga jebol," kata salah seorang warga, Ali Fauzi, Kamis (7/3/2019).
Terputusnya jalan tersebut membuat warga khususnya yang tinggal di Dusun Sawo harus berputar lebih dari 2 km untuk beraktivitas. Ali menambahkan, jebolnya tanggul juga mengakibatkan sedikitnya 40 hektar sawah di desa tersebut terendam banjir."Jalan terputus dan sawah juga ikut terendam," imbuh Ali.
Jebolnya tanggul tersebut diduga karena tingginya debit air Bengawan Solo. Bahkan, luapan air sungai sudah merendam 26 rumah di Kelurahan Banaran, Kecamatan Babat. Yakni dengan ketinggian air sekitar 40 cm."Adanya genangan air yang sudah mengenang di rumah warga dengan jumlah 26 KK dan potensi bertambah 15 KK di Kelurahan Banaran, Kecamatan Babat," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan, kata Jannata SMP.
Jannata juga membenarkan bahwa akses jalan menuju Dusun Sawo, Desa Jangkungsumo terputus dan terendam air dengan ketinggian lebih kurang 30 cm. Jannata juga membenarkan kalau putusnya akses jalan akibat jebolnya tanggul luar yang ada di Desa/Kecamatan Maduran. "Tanggul luar Sungai Bengawan Solo terputus sepanjang 70 meter sehingga akses masuk menuju Dusun Sawo Desa Jangkungsumo juga putus, sehingga mengakibatkan masyarakat untuk beraktivitas harus melewati jalur memutar," imbuhnya.
Saat ini BPBD Lamongan sudah berada di lapangan dan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk langkah penanganan. "Kami juga masih melakukan monitoring dan apabila ada perkembangan atau kejadian menonjol akan segera kami tindaklanjuti," kata Jannata yang menyebut pihaknya juga sudah menerjunka Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Lamongan ke lokasi.
Seiring dengan naiknya debit air di hulu Sungai Bengawan Solo, debit air Bengawan Solo di Lamongan pun makin meningkat. Papan penanda ketinggian air sudah berada di Siaga dua atau Siaga Kuning."Papan ukur ketinggian air di wilayah Karanggeneng juga sama, masuk Siaga dua atau Siaga Kuning dengan ketinggian air mencapai 4.25 meter," kata petugas jaga Bendung Gerak Babat (Babat Barrage), Hendra.
Terputusnya jalan tersebut membuat warga khususnya yang tinggal di Dusun Sawo harus berputar lebih dari 2 km untuk beraktivitas. Ali menambahkan, jebolnya tanggul juga mengakibatkan sedikitnya 40 hektar sawah di desa tersebut terendam banjir."Jalan terputus dan sawah juga ikut terendam," imbuh Ali.
Jebolnya tanggul tersebut diduga karena tingginya debit air Bengawan Solo. Bahkan, luapan air sungai sudah merendam 26 rumah di Kelurahan Banaran, Kecamatan Babat. Yakni dengan ketinggian air sekitar 40 cm."Adanya genangan air yang sudah mengenang di rumah warga dengan jumlah 26 KK dan potensi bertambah 15 KK di Kelurahan Banaran, Kecamatan Babat," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan, kata Jannata SMP.
Jannata juga membenarkan bahwa akses jalan menuju Dusun Sawo, Desa Jangkungsumo terputus dan terendam air dengan ketinggian lebih kurang 30 cm. Jannata juga membenarkan kalau putusnya akses jalan akibat jebolnya tanggul luar yang ada di Desa/Kecamatan Maduran. "Tanggul luar Sungai Bengawan Solo terputus sepanjang 70 meter sehingga akses masuk menuju Dusun Sawo Desa Jangkungsumo juga putus, sehingga mengakibatkan masyarakat untuk beraktivitas harus melewati jalur memutar," imbuhnya.
Saat ini BPBD Lamongan sudah berada di lapangan dan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk langkah penanganan. "Kami juga masih melakukan monitoring dan apabila ada perkembangan atau kejadian menonjol akan segera kami tindaklanjuti," kata Jannata yang menyebut pihaknya juga sudah menerjunka Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Lamongan ke lokasi.
Seiring dengan naiknya debit air di hulu Sungai Bengawan Solo, debit air Bengawan Solo di Lamongan pun makin meningkat. Papan penanda ketinggian air sudah berada di Siaga dua atau Siaga Kuning."Papan ukur ketinggian air di wilayah Karanggeneng juga sama, masuk Siaga dua atau Siaga Kuning dengan ketinggian air mencapai 4.25 meter," kata petugas jaga Bendung Gerak Babat (Babat Barrage), Hendra.
0 komentar:
Posting Komentar