5 Hal yang Sering Ditanyakan Orang-Orang Pada Terapis Seks |
Konsultasi ke terapis seks dapat membantu mengatasi berbagai masalah seksual yang Anda atau pasangan miliki agar tidak sampai merusak keintiman rumah tangga. Namun orang-orang yang baru pertama kali mencoba mungkin bingung apa yang sebenarnya terjadi selama terapi seks. Nah sebagai gambaran, di bawah ini adalah beberapa pertanyaan yang paling sering diajukan orang-orang kepada terapis.
Pertanyaan yang sering muncul saat konsultasi ke terapis seks
Selain untuk mencari solusi terbaik buat masalah seksual tertentu, banyak pasangan yang sengaja konsultasi ke terapis seks hanya untuk mengetahui seberapa baik kehidupan seks mereka selama ini.
Beberapa pertanyaan yang sering diajukan pada terapis, antara lain:
1. “Apakah saya normal, dok?”
Pertanyaan yang sering muncul saat konsultasi ke terapis seks
Selain untuk mencari solusi terbaik buat masalah seksual tertentu, banyak pasangan yang sengaja konsultasi ke terapis seks hanya untuk mengetahui seberapa baik kehidupan seks mereka selama ini.
Beberapa pertanyaan yang sering diajukan pada terapis, antara lain:
1. “Apakah saya normal, dok?”
Ada banyak alasan kenapa pertanyaan ini selalu diajukan pada terapis. Kemungkinan besar, orang-orang ingin mengetahui beberapa hal, yaitu:
* Apakah jenis aktivitas seksnya dan frekuensi berhubungan seks yang mereka lakukan itu wajar
* Apakah fantasi seks dan gairah mereka dalam berhubungan seks itu normal
* Apakah bentuk atau ukuran organ intim mereka itu normal dan sehat.
Pertanyaan tersebut sering muncul pada benak banyak orang dan kadang menimbulkan kekhawatiran. Untuk itu, mereka perlu jawaban dari seorang ahli yang dalam bidangnya.
Tergantung dari apa kesimpulannya, terapis seks dapat membantu meningkatkan intensitas kehidupan seks Anda berdua atau membantu mencarikan jalan keluar yang terbaik jika memang ada masalah sehingga lebih cepat ditangani.
2. “Dok, bagaimana caranya mencapai orgasme?”
Kepuasaan berhubungan seks umumnya ditandai dengan keberhasilan mencapai orgasme. Namun, wanita umumnya cenderung lebih sulit mencapai klimaks dibanding pria. Biasanya, kondisi ini sering terjadi pada wanita yang mengalami masalah psikologis, seperti stres, depresi, kecemasan, atau trauma.
Terapis mungkin akan merekomendasikan pasien untuk mendatangi dokter spesialis kejiwaan. Sementara, jika hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan pasangan mengenai seks, terapis akan memberikan masukan mengenai teknik untuk memuaskan pasangan, penggunaan mainan seks, atau cara membangun fantasi supaya pasangan bisa mencapai klimaks.
3. “Bagaimana caranya supaya gairah seks tetap hidup, dok?”
Menurunnya gairah seks rentan sekali terjadi pada pasangan yang sudah bertahun-tahun bersama. Mereka sibuk merawat anak atau mengerjakan pekerjaannya masing-masing, lelah, atau karena faktor usia. Hal ini sering kali menyebabkan ketidakpuasaan dalam berhubungan.
Nah, jika pasein mengajukan pertanyaan ini, terapis seks akan membantu Anda dan pasangan untuk menemukan jalan keluarnya. Namun, masalah ini harus diatasi bersama bukan salah satu pihak saja.
Terapis mungkin akan meminta Anda membuat jadwal untuk melakukan hubungan intim, mencoba posisi seks yang baru, dan menekankan Anda dan pasangan untuk terus saling berkomunikasi dan lebih terbuka.
4. “Bisakah kembali akur setelah berselingkuh, dok?”
Meski sudah pasangan sudah ketahuan berselingkuh, ada banyak pasangan yang masih ingin mempertahankan hubungan tersebut. Namun, untuk memperbaiki kepercayaan dan mengobati perasaan pasangan yang disakiti perlu waktu dan usaha keras.
Untuk membangun kembali hubungan tersebut, terapis akan meminta pasangan untuk bersikap jujur atas apa yang mereka rasakan; alasan berselingkuh, bagaimana rasanya disakiti, dan kenapa ingin terus bersama. Kemudian, setiap pasangan akan diminta untuk mengungkapkan penyesalan mereka dan mulai membangun kepercayaan selangkah demi selangkah.
5. “Dok, apakah penis saya terlalu kecil?”
Banyak pria yang mengkhawatirkan ukuran penis yang mereka miliki lebih kecil dari yang diharapkan. Mereka juga mencemaskan besar kecilnya penis mereka mungkin jadi penyebab ketidakpuasaan pasangan ketika berhubungan intim.
Sebenarnya hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena saat ereksi, ukuran penis akan otomatis jadi lebih besar. Terapis seks akan memberikan pemahaman lebih jauh mengenai seluk beluk organ intim pria dan membantu mengurangi kecemasan yang timbul.
0 komentar:
Posting Komentar