Senin, 04 Mei 2020

Berapa Sering Pria Mesti Ejakulasi Dalam Menjaga Kesehatan?

Berapa Sering Pria Mesti Ejakulasi Dalam Menjaga Kesehatan?

Banyak pendapat seputar ejakulasi itu cuma sesuatu yang berhubungan dengan kepuasan seksual. Meski, ejakulasi juga berguna dalam menjaga kesehatan alat reproduksi. Malah, informasinya ejakulasi juga bisa meningkatkan daya bendung tubuh. Tetapi hal yang demikian dipercaya karena dikala ejakulasi, tubuh menghasilkan hormon kortisol yang membantu menjaga imunitas. Segera, adakah peraturan seputar seberapa sering pria wajib ejakulasi?

Ada sebuah penelitian yang mengucapkan bahwa seseorang bisa menurunkan risiko terkena kanker prostat secara signifikan dengan rutin ejakulasi sebanyak 21 kali tiap-tiap bulannya. Penelitian yang diterbitkan pada European Urology pada 2016 itu melakukan pengamatan kepada 31,925 peserta pria dengan mengambil data dari laporan peserta seputar seberapa sering mereka berejakulasi dalam kurun waktu hampir dua puluh tahun. Mereka juga dikasih pertanyaan apakah ada gejala-gejala berhubungan kanker prostat yang muncul.

Sayangnya, hasil penelitian belum bisa meyakinkan pendapat di atas. Penelitian cuma bertumpu pada data survei yang dilaporkan oleh peserta sendiri, bukan data dari laboratorium yang terkontrol. Selain itu, tidak ada informasi spesifik seputar apakah ejakulasi yang terjadi merupakan hasil dari masturbasi atau dengan bantuan pasangan. Ditambah lagi, penelitian lain pada klasifikasi yang sama yang terbit pada 2004 tidak menunjukkan perbedaan efek yang signifikan antara seberapa sering ejakulasi dengan risiko kanker prostat.

Sebetulnya, tidak ada peraturan pasti yang menunjukkan frekuensi ejakulasi tertentu lebih bagus ketimbang yang lain. Cuma saja, frekuensi ejakulasi bisa berbeda-beda pada tiap-tiap orang dan bertumpu pada sebagian elemen seperti umur dan tingkat kesehatan tubuh. Misalnya, dari data Sexual Exploration in America Study, orang-orang yang berusia 25-29 tahun merupakan klasifikasi yang paling sering ejakulasi dengan memakan persentase rata-rata sebanyak 68,9 persen. Angka menurun jadi 63,2% pada pria berusia 30-an, dan terus menurun seiring dengan bertambahnya dekade umur.

Mungkin masih ada sebagian orang yang berdaya upaya bahwa terlalu sering ejakulasi bisa mengurangi produksi sperma. Tetapi ini tidak sepenuhnya salah, malah ada sebuah studi yang menemukan bahwa pria yang berejakulasi tiap-tiap harinya selama lebih dari dua pekan mengalami penurunan jumlah sperma yang dikeluarkan.

Meski, bukan berarti sperma di dalam tubuh juga bisa habis. Faktanya, ada sebanyak 1.500 sperma yang diproduksi tiap-tiap detiknya, bila dihitung dalam sehari tentu jumlahnya bisa mencapai jutaan. Meski demikian, sperma membutuhkan waktu sekitar 74 hari hingga benar-benar berkembang dan matang. Di sisi lain, tidak berejakulasi sering dihubungkan dengan persoalan seperti mutu sperma dan kesuburan yang menurun. Meski, seberapa ejakulasi tidak memberikan imbas apa malah kepada kesehatan dan dorongan seks yang Anda miliki.

Perlu dikenal juga bahwa sperma yang tidak digunakan nantinya akan diserap kembali oleh tubuh atau dikeluarkan lewat emisi tubuh malam hari. Terpenting manfaat yang bisa diperoleh dari ejakulasi bukan berarti Anda wajib lebih sering berejakulasi.  lagi, ada sebagian klasifikasi yang malah akan merasa tidak nyaman dengan saran rutin berejakulasi seperti pria aseksual, pria yang memilih untuk tidak berhubungan seks, atau pria yang memiliki persoalan nyeri dikala mengalami ejakulasi.

Tetapi secara khusus merupakan tidak terlalu bertumpu pada saran penelitian atau saran dari orang lain. Lakukanlah sesering yang Anda berkeinginan dan lakukan senyamannya.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.