Sekitar 1,1 Juta Bocah Venezuela Menderita Akibat Krisis |
Sekitar 1,1 juta anak-anak Venezuela menderita akibat krisis ekonomi dan politik yang berkepanjangan di negara itu. Data itu disampaikan oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa Untuk Anak-Anak (UNICEF).
Seperti dilansir AFP, Jumat (5/4), menurut prediksi UNICEF anak-anak yang terdampak krisis itu bukan cuma mereka yang berada di Venezuela, tetapi juga yang terpaksa mengungsi ke negara-negara sekitarnya. Yakni di kawasan Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.
Menurut mereka jumlahnya bisa terus bertambah karena situasi di Venezuela belum menunjukkan tanda-tanda menuju perbaikan.
UNICEF menyatakan, sekitar 1,1 juta anak-anak Venezuela hidup melarat sebagai dampak inflasi yang tidak terkendali.
Dalam laporan PBB, sekitar tujuh juta warga atau sekitar 24 persen dari jumlah penduduk Venezuela sangat membutuhkan bantuan makanan dan obat-obatan. UNICEF mengimbau kepada pemerintah di kawasan Amerika Selatan supaya menjaga anak-anak pengungsi Venezuela, dan menjamin mereka mendapatkan kebutuhan dasarnya.
Krisis ekonomi dimulai tidak lama ketika Presiden Nicolas Maduro berkuasa menggantikan pendahulunya yang tutup usia, Hugo Chavez. Pemerintah beraliran sosialis itu menuduh Amerika Serikat berada di balik kekacauan ekonomi mereka dengan menerapkan sejumlah sanksi.
Sedangkan pemimpin oposisi yang secara aklamasi menyatakan sebagai presiden interim, Juan Guaido, menuding krisis itu terjadi karena pemerintah Maduro korup dan salah urus.
Dewan Keamanan PBB pekan depan menggelar rapat membahas kondisi Venezuela, atas permintaan AS.
Seperti dilansir AFP, Jumat (5/4), menurut prediksi UNICEF anak-anak yang terdampak krisis itu bukan cuma mereka yang berada di Venezuela, tetapi juga yang terpaksa mengungsi ke negara-negara sekitarnya. Yakni di kawasan Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.
Menurut mereka jumlahnya bisa terus bertambah karena situasi di Venezuela belum menunjukkan tanda-tanda menuju perbaikan.
UNICEF menyatakan, sekitar 1,1 juta anak-anak Venezuela hidup melarat sebagai dampak inflasi yang tidak terkendali.
Dalam laporan PBB, sekitar tujuh juta warga atau sekitar 24 persen dari jumlah penduduk Venezuela sangat membutuhkan bantuan makanan dan obat-obatan. UNICEF mengimbau kepada pemerintah di kawasan Amerika Selatan supaya menjaga anak-anak pengungsi Venezuela, dan menjamin mereka mendapatkan kebutuhan dasarnya.
Krisis ekonomi dimulai tidak lama ketika Presiden Nicolas Maduro berkuasa menggantikan pendahulunya yang tutup usia, Hugo Chavez. Pemerintah beraliran sosialis itu menuduh Amerika Serikat berada di balik kekacauan ekonomi mereka dengan menerapkan sejumlah sanksi.
Sedangkan pemimpin oposisi yang secara aklamasi menyatakan sebagai presiden interim, Juan Guaido, menuding krisis itu terjadi karena pemerintah Maduro korup dan salah urus.
Dewan Keamanan PBB pekan depan menggelar rapat membahas kondisi Venezuela, atas permintaan AS.
0 komentar:
Posting Komentar