Nenek Moyang Paus Berkaki Empat, Mirip Berang-Berang |
Ahli paleontologi dari Royal Belgian Institute of Natural Sciences, Olivier Lambert, menemukan fosil paus berkaki empat berusia 42 juta tahun.
Penemuan tersebut memberikan gambaran baru tentang evolusi dan penyebaran geografis mamalia air."Ini adalah catatan pertama dari kerangka paus berkaki empat yang tak terbantahkan untuk seluruh Samudra Pasifik, mungkin yang tertua di Amerika, dan yang paling lengkap di luar India dan Pakistan," ujar Lambert, seperti dikutip laman gozmood, Kamis, 4 April 2019.
Nenek moyang paus dan lumba-lumba modern berevolusi dari binatang berkuku kecil berkaki empat yang hidup di Asia Selatan sekitar 50 juta tahun lalu, selama Kala Eosen (55,8 juta - 33,9 juta tahun lalu).
Bukti fosil menunjukkan bahwa pelopor mamalia akuatik ini hidup 41,2 juta tahun lalu di Amerika Utara, berenang dari Afrika Barat melintasi Atlantik.
Penemuan mengejutkan dari paus quadrupedal berusia 42,6 juta tahun yang sebelumnya tidak diketahui, di sepanjang pantai Peru telah menghasilkan tambahan penting untuk cerita ini. Paus purba menjadikan Amerika Selatan, dan bukan Amerika Utara, rumah pertama mereka di Dunia Baru."Kami akan terus mencari di daerah lapisan purba, dan bahkan lebih kuno, dibandingkan yang dari Playa Media Luna, sehingga amfibi yang lebih tua atau kelompok yang mencakup ikan paus dan lumba-lumba dapat ditemukan di masa depan," kata Lambert.
Rincian penemuan ini dipublikasikan di Current Biology. Spesies baru ini disebut Peregocetus pacificus, yang menunjukkan paus bepergian hingga mencapai Pasifikdalam.
Fosilnya yang masih lumayan utuh, ditemukan pada 2011 di sebuah situs bernama Playa Media Luna. Para paleontolog menemukan sebagian besar tulang belulangnya, termasuk rahang, kaki depan dan belakangnya, potongan tulang belakang, dan ekor.
Penanggalan sedimen laut tempat fosil itu ditemukan menempatkan Peregocetus ke Kala Eosen tengah. Analisis fosil Peregocetus menunjukkan bahwa fosil itu beradaptasi dengan baik di darat dan laut, dengan karakteristik yang mirip dengan berang-berang modern.
Hewan ini relatif besar, berukuran sekitar 4 meter (13 kaki) panjangnya, yang lebih dari dua kali ukuran berang-berang yang hidup saat ini.
Ini adalah penemuan yang benar-benar mengejutkan berdasarkan kerangka fosil yang relatif lengkap. Dan menunjukkan bahwa paus purba yang mampu berenang dan berjalan berhasil mencapai Amerika jauh lebih awal dari pada yang diperkirakan sebelumnya," tutur Erich Fitzgerald, kurator senior paleontologi vertebrata di Museum Victoria, Melbourne.
Fitzgerald melanjutkan bahwa ini memiliki implikasi yang sangat menarik bagi pemahaman tentang evolusi paus. Mungkin ada seluruh bab kisah evolusi paus ini yang terjadi di Amerika Selatan dan di tempat lain di garis pantai Pasifik dan samudra selatan yang tidak diketahui.
Kemampuan terestrial Peregocetus dibuktikan oleh kuku-kuku kecil di ujung jari-jarinya dan orientasi tulang pinggulnya, menunjukkan kiprahnya berkaki empat di darat. Pada saat yang sama, mamalia itu memiliki tulang ekor yang mirip dengan berang-berang, artinya ekor memainkan peran penting dalam kemampuan akuatiknya.
Penemuan ini menambah wawasan baru ke dalam penyebaran geografis paus purba pada tahap ini dalam sejarah evolusi mereka. Paus berkaki empat kemungkinan mencapai Amerika Selatan dengan menyeberangi lautan Atlantik selatan dari pantai barat Afrika, menurut para peneliti.
Penemuan tersebut memberikan gambaran baru tentang evolusi dan penyebaran geografis mamalia air."Ini adalah catatan pertama dari kerangka paus berkaki empat yang tak terbantahkan untuk seluruh Samudra Pasifik, mungkin yang tertua di Amerika, dan yang paling lengkap di luar India dan Pakistan," ujar Lambert, seperti dikutip laman gozmood, Kamis, 4 April 2019.
Nenek moyang paus dan lumba-lumba modern berevolusi dari binatang berkuku kecil berkaki empat yang hidup di Asia Selatan sekitar 50 juta tahun lalu, selama Kala Eosen (55,8 juta - 33,9 juta tahun lalu).
Bukti fosil menunjukkan bahwa pelopor mamalia akuatik ini hidup 41,2 juta tahun lalu di Amerika Utara, berenang dari Afrika Barat melintasi Atlantik.
Penemuan mengejutkan dari paus quadrupedal berusia 42,6 juta tahun yang sebelumnya tidak diketahui, di sepanjang pantai Peru telah menghasilkan tambahan penting untuk cerita ini. Paus purba menjadikan Amerika Selatan, dan bukan Amerika Utara, rumah pertama mereka di Dunia Baru."Kami akan terus mencari di daerah lapisan purba, dan bahkan lebih kuno, dibandingkan yang dari Playa Media Luna, sehingga amfibi yang lebih tua atau kelompok yang mencakup ikan paus dan lumba-lumba dapat ditemukan di masa depan," kata Lambert.
Rincian penemuan ini dipublikasikan di Current Biology. Spesies baru ini disebut Peregocetus pacificus, yang menunjukkan paus bepergian hingga mencapai Pasifikdalam.
Fosilnya yang masih lumayan utuh, ditemukan pada 2011 di sebuah situs bernama Playa Media Luna. Para paleontolog menemukan sebagian besar tulang belulangnya, termasuk rahang, kaki depan dan belakangnya, potongan tulang belakang, dan ekor.
Penanggalan sedimen laut tempat fosil itu ditemukan menempatkan Peregocetus ke Kala Eosen tengah. Analisis fosil Peregocetus menunjukkan bahwa fosil itu beradaptasi dengan baik di darat dan laut, dengan karakteristik yang mirip dengan berang-berang modern.
Hewan ini relatif besar, berukuran sekitar 4 meter (13 kaki) panjangnya, yang lebih dari dua kali ukuran berang-berang yang hidup saat ini.
Ini adalah penemuan yang benar-benar mengejutkan berdasarkan kerangka fosil yang relatif lengkap. Dan menunjukkan bahwa paus purba yang mampu berenang dan berjalan berhasil mencapai Amerika jauh lebih awal dari pada yang diperkirakan sebelumnya," tutur Erich Fitzgerald, kurator senior paleontologi vertebrata di Museum Victoria, Melbourne.
Fitzgerald melanjutkan bahwa ini memiliki implikasi yang sangat menarik bagi pemahaman tentang evolusi paus. Mungkin ada seluruh bab kisah evolusi paus ini yang terjadi di Amerika Selatan dan di tempat lain di garis pantai Pasifik dan samudra selatan yang tidak diketahui.
Kemampuan terestrial Peregocetus dibuktikan oleh kuku-kuku kecil di ujung jari-jarinya dan orientasi tulang pinggulnya, menunjukkan kiprahnya berkaki empat di darat. Pada saat yang sama, mamalia itu memiliki tulang ekor yang mirip dengan berang-berang, artinya ekor memainkan peran penting dalam kemampuan akuatiknya.
Penemuan ini menambah wawasan baru ke dalam penyebaran geografis paus purba pada tahap ini dalam sejarah evolusi mereka. Paus berkaki empat kemungkinan mencapai Amerika Selatan dengan menyeberangi lautan Atlantik selatan dari pantai barat Afrika, menurut para peneliti.
0 komentar:
Posting Komentar