Sensasi Terbakar pada Vagina Saat Bercinta, Apa Penyebabnya? |
Setelah punya anak, Anda dan suami harus pintar-pintar mencuri waktu untuk bercinta. Sehingga, begitu berhasil, momen itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Namun yang terjadi kadang tak sesuai harapan. Alih-alih terasa menyenangkan, sesi bercinta malah menyakitkan bagi sebagian wanita. Salah satu kondisi yang sering dikeluhkan adalah sensasi terbakar pada vagina selama penetrasi berlangsung.
Mengutip laman Healthy Women, kondisi tersebut dialami oleh sekitar 16 persen wanita. Beberapa peneliti bahkan curiga jumlah itu lebih banyak karena minimnya penderita yang melapor ke dokter.
Menurut Beverly Whipple, pensiunan profesor dari Rutgers University of New Jersey, AS, perasaan tak nyaman dan sensasi terbakar saat berhubungan seks disebut sebagai vulvodynia. Penyebabnya bisa berbagai macam, namun seringnya salah diagnosis.
Mengutip laman Healthy Women, kondisi tersebut dialami oleh sekitar 16 persen wanita. Beberapa peneliti bahkan curiga jumlah itu lebih banyak karena minimnya penderita yang melapor ke dokter.
Menurut Beverly Whipple, pensiunan profesor dari Rutgers University of New Jersey, AS, perasaan tak nyaman dan sensasi terbakar saat berhubungan seks disebut sebagai vulvodynia. Penyebabnya bisa berbagai macam, namun seringnya salah diagnosis.
Tak ada yang benar-benar tahu penyebabnya. Ada yang menyebutnya karena baru melahirkan, infeksi alat kelamin, kanker, gangguan syaraf, hingga kekerasan seksual. Suatu penelitian menemukan wanita dengan vulvodynia punya lebih sedikit reseptor estrogen pada area vulva sehingga mungkin berkaitan dengan sensasi nyeri itu,” jelas Beverly.
Keringnya vagina juga bisa menjadi penyebab, yang sering menyerang wanita usia 40 tahun ke atas dan setelah menopause. Menurunnya level estrogen membuat dinding vagina dan saluran kemih menipis sehingga membuat daerah vagina kering.
Alhasil saat bercinta, vagina terasa nyeri. Risiko terjadinya infeksi vagina dan masalah kemih pun meningkat.
Tenang Moms, kondisi ini bisa diobati asal diketahui penyebabnya dengan tepat. Jika penyebabnya kekeringan vagina, Anda bisa mencoba memakai pelumas sebelum berhubungan seks.
Namun berbeda jika penyebabnya infeksi atau berkaitan dengan hormon. Dokter mungkin akan memberi suntikan anti-peradangan atau bahkan krim hormon. Yang jelas Anda harus berkonsultasi dulu ke dokter kepercayaan Anda.
Keringnya vagina juga bisa menjadi penyebab, yang sering menyerang wanita usia 40 tahun ke atas dan setelah menopause. Menurunnya level estrogen membuat dinding vagina dan saluran kemih menipis sehingga membuat daerah vagina kering.
Alhasil saat bercinta, vagina terasa nyeri. Risiko terjadinya infeksi vagina dan masalah kemih pun meningkat.
Tenang Moms, kondisi ini bisa diobati asal diketahui penyebabnya dengan tepat. Jika penyebabnya kekeringan vagina, Anda bisa mencoba memakai pelumas sebelum berhubungan seks.
Namun berbeda jika penyebabnya infeksi atau berkaitan dengan hormon. Dokter mungkin akan memberi suntikan anti-peradangan atau bahkan krim hormon. Yang jelas Anda harus berkonsultasi dulu ke dokter kepercayaan Anda.
0 komentar:
Posting Komentar