CCTV akan Dipasang untuk Pantau Aktivitas Gunung Bromo |
Menanggapi intensitas vulkanologi Gunung Bromo yang naik turun, BPBD Kabupaten Probolinggo berencana memasang kamera CCTV. Tujuannya untuk memantau aktivitas gunung setinggi 2.329 mdpl itu.
Mengenai rencana tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Anggit Hermanuadi mengaku belum bisa memastikan di mana kamera CCTV tersebut akan dipasang. Menurutnya, pihak BNPB akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)."Untuk pemasangan kamera CCTV, kita masih akan koordinasikan dengan pihak PVMBG. BPBD juga mulai mempersiapkan antisipasi terjadinya erupsi yang lebih besar,
Jika Bromo semakin menebar bahaya, BNPB setidaknya akan menyiapkan lima titik kumpul. Menurut Anggit, pihaknya tengah berusaha terus konsentrasi dan ikut mengamati aktivitas Bromo."Kita siapkan semaksimal mungkin antisipasi terburuk erupsi Bromo, baik koordinasi dengan Petugas Pos PGA Bromo dan Kepala Resort Pengelolaan TNBTS. Memantau rambu-rambu peringatan seperti jalur evakuasi, titik kumpul, titik kumpul sementara dan tempat pengungsian," pungkasnya.
Berdasarkan informasi dari PVMBG per Senin (18/3) pukul 24.00 WIB, tinggi asap dari kawah Gunung Bromo turun ke angka 1200 dari 1500 meter. Asap kawah bertekanan lemah, sedang hingga kuat. Berwarna putih, kelabu dan hitam dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal.
Secara kegempaan, terjadi 28 kali letusan dengan amplituda 25 - 34 mm selama 17 - 889 detik. Dan tremor menerus amplitudo 0,5 - 30 mm, dominan 2 mm. Bromo masih dinyatakan waspada level II, di mana masyarakat aman di luar radius satu kilometer dari bibir kawah.
Mengenai rencana tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Anggit Hermanuadi mengaku belum bisa memastikan di mana kamera CCTV tersebut akan dipasang. Menurutnya, pihak BNPB akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)."Untuk pemasangan kamera CCTV, kita masih akan koordinasikan dengan pihak PVMBG. BPBD juga mulai mempersiapkan antisipasi terjadinya erupsi yang lebih besar,
Jika Bromo semakin menebar bahaya, BNPB setidaknya akan menyiapkan lima titik kumpul. Menurut Anggit, pihaknya tengah berusaha terus konsentrasi dan ikut mengamati aktivitas Bromo."Kita siapkan semaksimal mungkin antisipasi terburuk erupsi Bromo, baik koordinasi dengan Petugas Pos PGA Bromo dan Kepala Resort Pengelolaan TNBTS. Memantau rambu-rambu peringatan seperti jalur evakuasi, titik kumpul, titik kumpul sementara dan tempat pengungsian," pungkasnya.
Berdasarkan informasi dari PVMBG per Senin (18/3) pukul 24.00 WIB, tinggi asap dari kawah Gunung Bromo turun ke angka 1200 dari 1500 meter. Asap kawah bertekanan lemah, sedang hingga kuat. Berwarna putih, kelabu dan hitam dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal.
Secara kegempaan, terjadi 28 kali letusan dengan amplituda 25 - 34 mm selama 17 - 889 detik. Dan tremor menerus amplitudo 0,5 - 30 mm, dominan 2 mm. Bromo masih dinyatakan waspada level II, di mana masyarakat aman di luar radius satu kilometer dari bibir kawah.
0 komentar:
Posting Komentar