BERITA KOCIK - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menduga ada oknum yang membiayai kehidupan warga Rawajati, Kalibata, Jakarta Selatan. Pasalnya, hingga kini warga masih bertahan tidur di trotoar samping Apartemen Kalibata City, meski rumahnya sudah rata dengan tanah.
Herman (52), salah seorang warga Rawajati menolak kalau disebut ada yang mendanai hingga warga bertahan.
"Saya lihat di media, dia (Ahok) bilang paling bertahan seminggu dan yang biayain kapok. Saya enggak ngarepin dari sumbangan, saya masih mampu untuk makan sendiri," ujarnya ketika ditemui merdeka.com di lokasi, Jumat (2/9) malam.
Dalam hal ini, dirinya bahkan menantang Ahok sapaan Basuki untuk makan bersama warga dan dibayarkan.
"Kalau perlu Ahok ke sini, saya yang bayarin biar rasain penderitaan rakyat," tegasnya di tengah-tengah puing.
Dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta diketahui sudah menyediakan rusun di Marunda. Namun, warga menolak. Hal tersebut dikarenakan rusun yang akan di tempati masih belum layak dihuni.
"Ahok mau kagak tidur di sana, kalau mau saya mau," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menanggapi santai penolakan warga Rawajati, Jakarta Selatan, yang rumahnya kemarin ditertibkan Satpol PP, untuk pindah ke rumah susun Marunda. Ahok mengaku tak masalah atas penolakan itu.
"Nanti juga pelan-pelan juga (pindah sendiri), kayak kasus Waduk Pluit juga gitu dulu, Pasar Ikan juga gitu, sekarang Pasar Ikan masih ada enggak (warga yang tinggal di tenda)?" kata Ahok di kantornya Balai kota DKI Jakarta, Jumat (2/9).
Ahok menduga sebagian warga Rawajati tidak mau direlokasi ke rusun lantaran ada oknum yang mau membiayai hidup mereka untuk sementara.
"Nanti yang biayai juga kapok tuh yang suka kasih (bantuan) mie, tenda," ucap Ahok.
Herman (52), salah seorang warga Rawajati menolak kalau disebut ada yang mendanai hingga warga bertahan.
"Saya lihat di media, dia (Ahok) bilang paling bertahan seminggu dan yang biayain kapok. Saya enggak ngarepin dari sumbangan, saya masih mampu untuk makan sendiri," ujarnya ketika ditemui merdeka.com di lokasi, Jumat (2/9) malam.
Dalam hal ini, dirinya bahkan menantang Ahok sapaan Basuki untuk makan bersama warga dan dibayarkan.
"Kalau perlu Ahok ke sini, saya yang bayarin biar rasain penderitaan rakyat," tegasnya di tengah-tengah puing.
Dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta diketahui sudah menyediakan rusun di Marunda. Namun, warga menolak. Hal tersebut dikarenakan rusun yang akan di tempati masih belum layak dihuni.
"Ahok mau kagak tidur di sana, kalau mau saya mau," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menanggapi santai penolakan warga Rawajati, Jakarta Selatan, yang rumahnya kemarin ditertibkan Satpol PP, untuk pindah ke rumah susun Marunda. Ahok mengaku tak masalah atas penolakan itu.
"Nanti juga pelan-pelan juga (pindah sendiri), kayak kasus Waduk Pluit juga gitu dulu, Pasar Ikan juga gitu, sekarang Pasar Ikan masih ada enggak (warga yang tinggal di tenda)?" kata Ahok di kantornya Balai kota DKI Jakarta, Jumat (2/9).
Ahok menduga sebagian warga Rawajati tidak mau direlokasi ke rusun lantaran ada oknum yang mau membiayai hidup mereka untuk sementara.
"Nanti yang biayai juga kapok tuh yang suka kasih (bantuan) mie, tenda," ucap Ahok.
0 komentar:
Posting Komentar