BERITA KOCIK - Sebanyak sepuluh persen SMA/SMK di Kota Bekasi, Jawa Barat masih menumpang di sekolah lain dalam penyelenggaraan UN 2016. Hal itu disampaikan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi usai meninjau hari pertama pelaksanaan UN di SMA N 1 Bekasi, Jalan Haji Agus Salim, Bekasi Timur,
“Saya melihat ada beberapa sekolah, sekitar 10 persen dari 228 SMA/SMK, yang masih mengikutkan siswanya ke sekolah tertentu. Itu yang mesti dievaluasi keberadaannya karena kita berharap bukan hanya kuantitas tapi kualitas,” kata Rahmat Effendi.
Rahmat menyatakan, keberadaan sekolah yang masih menumpang ini disebabkan kurangnya aspek sarana prasarana, jumlah siswa, dan SDM pendukung. Lantaran ada beberapa aspek yang belum terpenuhi, sekolah tidak siap melakukan sendiri proses ujian nasional di sekolah tersebut.
Menurut Rahmat, sekolah-sekolah yang menumpang didominasi oleh sekolah swasta, serta beberapa sekolah negeri yang masih dalam proses pembangunan. Salah satunya, SMA N 18 Bekasi yang dalam penyelenggaraan UN menumpang di SMA N 1 Bekasi.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Rudi Sabarudin mengatakan jumlah SMA/SMK di Kota Bekasi yang penyelenggaraan UN-nya menumpang di sekolah lain kurang lebih ada sebelas sekolah. Sementara, total peserta UN SMA/SMK 2016 sebanyak 228 sekolah dengan jumlah 28034 siswa.
Kepala Sekolah SMA N 1 Bekasi, Mawar, menjelaskan, sebanyak 163 siswa dari SMA N 18 Bekasi menumpang di SMA N 1 Bekasi dalam penyelenggaraan UN 2016. Hal itu lantaran pembangunan gedung di SMA N 18 belum usai. “Siswa SMA N 18 dibagi menjadi sembilan ruangan di gedung yang terpisah dengan siswa SMA N 1 Bekasi,” kata Mawar.
Mawar menambahkan, para peserta UN dari SMA N 18 Bekasi menggunakan sistem paper based test (PBT) selama tiga hari waktu ujian. Sementara, siswa SMA N 1 Bekasi yang berjumlah 400 peserta menggunakan sistem UNBK. Keempat ratus siswa terbagi dalam 4 laboratorium komputer dengan waktu ujian selama enam hari.
0 komentar:
Posting Komentar