Rabu, 13 Maret 2019

Intip Cara Kerja Kontrasepsi Gel, Terobosan Baru Alat Kontrasepsi untuk Pria

Intip Cara Kerja Kontrasepsi Gel, Terobosan Baru Alat Kontrasepsi untuk Pria
Anda mungkin lebih mengenal kondom sebagai alat kontrasepsi untuk pria. Namun, baru-baru ini telah dikembangkan gel kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Seperti apa sih gel kontrasepsi dan bagaimana cara kerjanya? Yuk, cari tahu lebih dalam mengenai terobosan terbaru untuk mencegah kehamilan pada pria berikut ini.

Apa itu gel kontrasepsi?

Wanita bisa memilih minum pil KB, suntik KB, memasang IUD, kondom wanita, menjalani tubektomi, atau memakai gel spermisida untuk mencegah kehamilan. Sangat banyak pilihan, jika dibandingkan dengan pria yang hanya bisa menggunakan kondom atau menjalani prosedur vasektomi.

Namun, baru-baru ini National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) mengembangkan alat kontrasepsi baru untuk pria, yaitu gel kontrasepsi. Metode yang dikenal juga dengan NEST ini mengandung progestin sintesis yang disebut segesteron asetat (nestorone), testosteron sintesis, dan hormon estradiol.Umumnya estradiol digunakan untuk kontrasepsi wanita untuk menghentikan produksi sel telur. Namun, Dr. Eilliam Bremmer dari Fakultas Kedokteran University of Washington memaparkan jika hormon ini juga bisa memberikan pengaruh yang sama pada pria sehingga digunakan sebagai kombinasi NEST.

Cara kerjanya, progestin dan estradiol akan memblokir produksi testosteron alami di testis, mengurangi produksi sperma ke level sangat rendah. Meski testosteron diblokir, akan ada testosteron pengganti dari gel yang akan menjaga kadar testosteron dalam darah tetap berfungsi. Salah satunya mempertahankan gairah seks.Diana Blithe, PhD, Kepala Program Pengembangan Kontrasepsi NICHD mengatakan, “Metode kontrasepsi ini cukup aman, efektif, dan dapat membantu menjaga produktivitas dan kesehatan pria.”

Bagaimana cara menggunakan gel kontrasepsi ini?

Ada alasan kenapa nestorone tidak dibuat dalam bentuk pil layaknya pil KB yang diminum wanita. Peneliti menjelaskan jika nestorone tidak diserap dengan baik oleh tubuh ketika dikonsumsi seperti obat. Campuran testosteron buatan dalam nesteron tidak akan bertahan efeknya selama satu hari penuh.Sebaliknya, nesteron dapat bekerja dengan baik dan bertahan lebih lama jika dioleskan ke kulit. Itulah sebabnya nesteron dibuat dalam bentuk gel sama seperti pelumas seks. Meski bentuknya sama, cara penggunaanya tidak dioleskan pada penis. Jadi, jangan sembarangan menggunakan alat kontrasepsi pria ini.

Cara mengaplikasikan gel dengan benar, antara lain:

Pastikan Anda mencuci tangan dulu sebelum menggunakan gel ini.
Keluarkan gel dari wadahnya sebanyak setengah sendok teh dan oleskan pada bahu dan punggung secara merata.Mengoleskan gel sebaiknya tidak perlu dibantu dengan pasangan wanita. Pasalnya, dikhawatirkan paparan hormon-hormon dalam gel juga akan meresap ke kulit pasangan.
Jika terlanjur terkena gel, wanita harus segera mencuci tangan hingga bersih untuk menghindari paparan yang lebih besar.Gel dapat menekan jumlah sperma hingga 72 jam saja. Jika di hari ketiga, keempat, dan seterusnya gel tidak digunakan, maka fungsi gel tidak akan efektif.
Meski sudah diuji sebelumnya, masih diperlukan penelitian lebih dalam mengenai alat kontrasepsi untuk pria ini. Untuk mengetahui efek samping yang mungkin terjadi. Mungkin butuh waktu beberapa tahun ke depan menunggu alat kontrasepsi ini dipasarkan ke masyarakat secara luas.

Apakah bisa menggantikan kondom nantinya?

Selain belum dipasarkan, peneliti juga belum menyarankan penggunaan gel kontrasepsi sebagai pengganti kondom. Pasalnya, selain mencegah kehamilan, kondom juga mampu mencegahan penyakit menular seksual. Untuk itu, perlu juga penelitian lebih mendalam untuk membandingkan efektivitas gel dan kondom dalam mencegahan penyakit menular seksual.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.