Industri Pariwisata Penopang Ekonomi Bangsa |
Pariwisata menjadi salah satu sektor industri yang potensial. Bank Indonesia (BI) bahkan menyebutkan, sektor pariwisata merupakan sektor yang paling efektif untuk mendongkrak devisa Indonesia. Salah satu alasannya, sumber daya yang dibutuhkan untuk lebih mengembangkan pariwisata terdapat di dalam negeri.
Sumber daya dimaksud, selain sumber daya manusia (SDM) juga termasuk antara lain luasnya wilayah serta keragaman yang ada di tanah air, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Tersedia beragam destinasi yang eksotis dan memukau. Tidak hanya wisata alam yang kaya, wisata budaya serta sejarah di Indonesia, juga tidak kalah menarik karena Indonesia memiliki ratusan suku yang tersebar dari Aceh (Sabang) hingga Papua (Merauke).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat potensi besar pada pariwisata dan sektor industri yang terkaitnya. Karenanya, Jokowi berkomitmen untuk mengembangkan sektor pariwisata. "Peluang pada pariwisata sangat besar sekali, kita (Indonesia) masuk enam besar negara terindah di dunia kemudian, kita juga masuk 10 besar negara yang wajib dikunjungi," katanya.
Jokowi memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk konsentrasi menggarap empat destinasi pariwisata prioritas dari 10 Bali Baru yang sedang dikembangkan dari sisi infrastruktur. Empat destinasi pariwisata prioritas yang dikonsentrasikan untuk dibangun infrastruktur pendukungnya lebih dulu yakni Mandalika, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Borobudur.
Diyakini, dengan infrastruktur yang baik maka performa sektor pariwisata akan meningkat. Lebih jauh lagi, masyarakat di sekitar lokasi wisata akan merasakan langsung dampaknya di antaranya memudahkan akses bagi transportasi yang akan turut mendorong penambahan pembukaan penginapan, tur wisata, dan pedagang usaha mikro mikro kecil menengah (UMKM) yang menjual buah tangan.
BI bersama pemerintah menargetkan mampu mengumpulkan devisa sebesar USD 20 miliar, setara Rp2,8 triliun (1USD=Rp14.000). Target tersebut, lebih besar USD3 miliar dibandingkan perolehan devisa dari pariwisata tahun lalu USD17 miliar, atau Rp2,3 triliun.
Besarnya potensi yang dimiliki di industri pariwisata, pembuat pemerintah yakin jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang ke Indonesia terus bertambah. Tahun ini, pemerintah menargetkan jumlah wisman bisa mencapai 20 juta orang. Target tersebut, lebih besar dibandingkan jumlah wisman yang datang ke Indonesia sebanyak lebih dari 16 juta orang pada tahun lalu.
Jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan perolehan sebelumnya pada 2013, di mana wisman yang berkunjung ke Indonesia baru 8,8 juta orang. Di sisi lain pada tahun lalu, sektor pariwisata Indonesia tercatat dengan pertumbuhan tertinggi peringkat ke-9 di dunia, versi The World Travel & Tourism Council (WTTC).
Sumber daya dimaksud, selain sumber daya manusia (SDM) juga termasuk antara lain luasnya wilayah serta keragaman yang ada di tanah air, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Tersedia beragam destinasi yang eksotis dan memukau. Tidak hanya wisata alam yang kaya, wisata budaya serta sejarah di Indonesia, juga tidak kalah menarik karena Indonesia memiliki ratusan suku yang tersebar dari Aceh (Sabang) hingga Papua (Merauke).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat potensi besar pada pariwisata dan sektor industri yang terkaitnya. Karenanya, Jokowi berkomitmen untuk mengembangkan sektor pariwisata. "Peluang pada pariwisata sangat besar sekali, kita (Indonesia) masuk enam besar negara terindah di dunia kemudian, kita juga masuk 10 besar negara yang wajib dikunjungi," katanya.
Jokowi memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk konsentrasi menggarap empat destinasi pariwisata prioritas dari 10 Bali Baru yang sedang dikembangkan dari sisi infrastruktur. Empat destinasi pariwisata prioritas yang dikonsentrasikan untuk dibangun infrastruktur pendukungnya lebih dulu yakni Mandalika, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Borobudur.
Diyakini, dengan infrastruktur yang baik maka performa sektor pariwisata akan meningkat. Lebih jauh lagi, masyarakat di sekitar lokasi wisata akan merasakan langsung dampaknya di antaranya memudahkan akses bagi transportasi yang akan turut mendorong penambahan pembukaan penginapan, tur wisata, dan pedagang usaha mikro mikro kecil menengah (UMKM) yang menjual buah tangan.
BI bersama pemerintah menargetkan mampu mengumpulkan devisa sebesar USD 20 miliar, setara Rp2,8 triliun (1USD=Rp14.000). Target tersebut, lebih besar USD3 miliar dibandingkan perolehan devisa dari pariwisata tahun lalu USD17 miliar, atau Rp2,3 triliun.
Besarnya potensi yang dimiliki di industri pariwisata, pembuat pemerintah yakin jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang ke Indonesia terus bertambah. Tahun ini, pemerintah menargetkan jumlah wisman bisa mencapai 20 juta orang. Target tersebut, lebih besar dibandingkan jumlah wisman yang datang ke Indonesia sebanyak lebih dari 16 juta orang pada tahun lalu.
Jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan perolehan sebelumnya pada 2013, di mana wisman yang berkunjung ke Indonesia baru 8,8 juta orang. Di sisi lain pada tahun lalu, sektor pariwisata Indonesia tercatat dengan pertumbuhan tertinggi peringkat ke-9 di dunia, versi The World Travel & Tourism Council (WTTC).
0 komentar:
Posting Komentar