Kamis, 07 Februari 2019

Tak Cuma Wanita, Pria Juga Bisa Alami Anoreksia. Apa Penyebabnya?

Tak Cuma Wanita, Pria Juga Bisa Alami Anoreksia. Apa Penyebabnya?
Mungkin selama ini Anda berpikir kalau gangguan makan seperti bulimia dan anoreksia adalah gangguan makan yang hanya menyerang supermodel wanita. Namun nyatanya tidak demikian. Pria juga bisa memiliki gangguan makan ini, walau secara perbandingan memang tidak sebanyak wanita. Kira-kira ada 1 pria di dunia mengalami anoreksia maupun bulimia di antara 10 wanita yang memiliki gangguan yang sama. Kenapa pria bisa mengalami gangguan makan, padahal rata-rata kaum Adam notabene punya nafsu makan tinggi?

Bulimia dan anoreksia adalah contoh gangguan makan. Kenapa bisa muncul pada pria?

Baik anoreksia maupun bulimia, atau juga jenis gangguan makan lainnya, memengaruhi pria sama seperti wanita. Begitu kuatnya seterotip bentuk badan ideal pria yang “tinggi gagah berotot” di mata masyarakat berkat pengaruh lingkungan serta media sosial, secara tidak langsung juga memengaruhi bagaimana seorang pria berperilaku di kesehariannya. Dalam teori sosial, ini disebut dengan teori objektifikasi diri, di mana tindak-tanduk seseorang terfokus pada bagaimana ia dapat memperbagus penampilannya demi mendapat persetujuan masyarakat.

Ketika Anda dikelilingi oleh orang-orang yang menganggap bahwa tipe tubuh ideal adalah tubuh yang ramping dan berotot, maka lama kelamaan Anda pun akan mulai meyakini hal yang sama. Sehingga tidak mengherankan bila nantinya Anda malah jadi berpikir bahwa tubuh “normal” Anda adalah tubuh yang “gemuk dan lemah”, bukanlah tubuh yang dianggap menarik. Oleh karena itu, banyak pria yang merasa bersalah, malu, dan tidak puas dengan bentuk tubuh mereka saat ini sehingga bermimpi harus memiliki bentuk tubuh ideal agar dapat menjadi sosok yang diidamkan oleh orang banyak.

Kemudian jadi tertanamlah tekad dalam diri bahwa, “Saya harus ramping dan berotot sama seperti mereka”, yang membuat Anda semakin menggebu-gebu untuk diet mati-matian demi menurunkan berat badan. Tanpa disadari, upaya tanpa henti mengejar ketertinggalan demi memiliki tubuh ideal ini membuat Anda semakin merasa tertekan dan terintimidasi karena tidak kunjung berhasil menjadi standar yang diinginkan.

Lama kelamaan, obsesi tidak sehat terhadap penurunan berat badan ini dapat berwujud sebagai gangguan makan. Anoreksia adalah kondisi di mana seseorang sengaja melaparkan diri sendirikarena terlalu takut dengan kenaikan berat badan jika ia makan bahkan hanya sedikit. Semenatara itu, bulimia adalah gangguan makan yang ditandai dengan usaha keras untuk mengeluarkan kembali apa yang dimakannya. Bisa dengan memuntahkan paksa, menggunakan obat pencahar atau diuretik, puasa, atau dengan olahraga berlebihan.

Beberapa faktor lain yang dapat memicu pria mengalami bulimia atau anoreksia adalah tindakan bullying, komentar gendut, hingga trauma tertentu. Pria yang mengalami obesitas semasa kecilnya juga berisiko untuk mengalami gangguan makan ketika ia dewasa, sebagai upaya untuk menghindari “kekambuhan” kondisinya dulu.

Bisakah gangguan makan pada pria disembuhkan?

Gangguan makan bukanlah fenomena baru. Namun, patut dipahami bahwa orang yang menderita gangguan perilaku makan mungkin tidak menyadari bahwa ia memiliki gangguan tersebut. Bahkan, mungkin mereka menolak dikatakan memiliki gangguan perilaku makan. Pasalnya, apa yang ia lakukan menurutnya adalah hal yang wajar.

Terlebih, ketika mereka sadar bahwa mereka memiliki gangguan makan, mereka akan menyembunyikan hal ini sehingga kondisinya bisa makin parah. Hal ini didasari oleh ketakutan mereka atas penilaian masyarakat bahwa laki-laki haruslah tangguh, dan makin diperburuk oleh adanya stigma bahwa gangguan makan adalah penyakit yang hanya dialami wanita. Padahal tidak demikian. Gangguan makan pada siapapun bisa disembuhkan. Semakin cepat sebuah gangguan makan terdeteksi, semakin cepat pula masa pengobatan dan pemulihannya. Berikut ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan jika Anda ataupun orang lain mengalaminya: 

* Pertama, harus bisa mengakui bahwa Anda memiliki masalah pada pola makan yang tidak sehat. Langkah pertama dalam pemulihan gangguan makan ini, hanya butuh kesadaran dari perasaan dan ketidaknyamanan fisik serta emosional yang dirasakan.

* Bicarakan kecemasan dan perasaan yang Anda alami. Sebetulnya sulit, tapi Anda harus bisa. Anda mungkin merasa malu, bimbang, atau takut. Tapi penting untuk dipahami bahwa Anda tidak sendiri. Temukan pendengar yang baik atau seseorang yang akan mendukung Anda saat Anda berusaha menjadi lebih baik.

* Jauhi orang, tempat, dan aktivitas yang memicu obsesi Anda menjadi kurus. Anda mungkin perlu menghindari melihat majalah mode, stalking selebgram atau seseorang yang Anda anggap sempurna. Sementara itu, tarik diri sedikit dengan teman-teman atau grup yang terus membahas tentang diet. Hal itu bisa menimbulkan kekacauan niat Anda untuk sembuh.

* Carilah bantuan dan dukungan dari ahli atau dokter profesional yang terlatih dapat membantu Anda mendapatkan kembali kesehatan Anda, belajar untuk makan dengan normal lagi, dan kembangkan sikap sehat tentang makanan dan tubuh Anda.

* Cobalah untuk mulai mengikuti sesi perawatan dan terapi oleh psikolog. Niatkan tekad dan jangan pernah menyimpang dari aturan makan yang benar tiap harinya, meskipun Anda merasa tidak nyaman.

* Minta anjuran pada dokter tentang suplemen vitamin dan mineral yang sesuai dengan kondisi tubuh. Jika Anda mengalami pola makan yang buruk, kemungkinan besar tubuh Anda tidak mendapatkan nutrisi penting yang dibutuhkan.

* Jangan menutup diri dari anggota keluarga yang peduli dan teman yang ingin membantu Anda untuk sehat kembali. Pahami bahwa mereka memiliki niat baik untuk kepentingan Anda sendiri.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.