Senin, 16 Mei 2016

TERUNGKAP! Inilah Alasan Bocah SMP Tancapkan Cangkul di Kelamin Eno Parinah




BERITA KOCIK - Motif siswa SMP membunuh Eno Parinah (19) dengan cara menancapkan gagang cangkul di kelamin korban akhirnya terungkap. Siswa SMP berinisial RA (15) membunuh Eno Prinah karena menolak berhubunhan badan.

Pembunuhan sadis bermula pada Kamis (12/5/2016) sekitar pukul 23.30 WIB. Saat itu, RA mendatangi mess Eno Parinah di Kampung Jatimulya, RT 01/RW 04, Desa Jatimulya, Kosambi, Tangerang.

Di dalam mess korban, RA dan Eno Parinah terlibat ciuman mesra. Tak kuat menahan birahi, RA ingin menyetubuhi korban. Namun Eno Fahira menolak karena takut hamil.

Penolakan Eno Parinah membuat RA kecewa. RA lalu keluar kamar meninggalkan Eno Parinah. Namun, tak lama kemudian, RA kembali masuk ke dalam mess Eno bersama dua temannya.

Di dalam kamar, RA dan dua temannya memaksa Eno Parinah berhubungan badan. Eno Parinah melawan, tetapi tak bisa berkutik lantaran dikepung 3 pria.

Eno Parinah lantas ditelanjangi, disiksa, dan dibunuh secara sadis menggunakan gagang cangkul yang didapatkan tersangka di luar kamar.

Sebelumnya, tersangka yang masih pelajar SMP ini menggigit payudara Eno Parinah. Kemudian menyuruh kedua temannya mengangkat kedua paha korban dan menusukkan gagang cangkul ke kelamin Eno Parinah.

Setelah memastikan Eno Parinah tewas, para tersangka meninggalkan mess dengan membawa ponsel korban. Mayat Eno Parinah ditemukan teman pabriknya pada Jumat, 13 Mei 2016.

Eno Parinah ditemukan dalam posisi telentang tanpa busana, hanya ditutupi bantal dan pakaiannya. Di kemaluanya tertancap gagang pacul.

Polisi berhasil menangkap para pelaku Pada Minggu pagi (15/5/2016). Polisi dari Polres Metro Tangerang dan Polda Metro Jaya mengamankan tersangka yang diketahui memiliki hubungan khusus dengan Eno Parinah.

Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti yang disita adalah, sepotong kaos oblong hitam, celana pendek jeans tersangka, sandal jepit dan handphone milik tersangka. Ada juga sebuah ponsel milik korban.

”Sejak ditangkap pukul 3 pagi (Minggu), terduga pelaku memberikan keterangan yang tidak konsisten. Awalnya mengaku melakukan sendiri, kemudian berubah melakukan berdua,” ujar Kasatreskrim Polres Metro Tangerang AKBP Sutarmo.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.