Jumat, 24 Juni 2016

Meriam Bambu Menewaskan Seorang Bocah SD


BERITA KOCIK - Seorang siswa Kelas VI SD Negeri 096780 Kampung Tape, Nagori Karang Sari, Kecamatan Gunung Maligas, Simalungun, Wahyu Ardiansyah (10), tewas terkena ledakan meriam bambu.

Anak bungsu dari pasangan Marjuki dan Asmarani, itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Hari Kamis jam 17.00 wib. Korban tewas akibat luka bakar saat bermain mariam bambu di samping rumah tetangganya. Kebiasaan di kampung itu saat bulan puasa, anak-anak bermain meriam bambu menggunakan bahan bakar minyak tanah menunggu waktu berbuka puasa.

Awalnya korban bersama teman-temannya bermain meriam bambu. Saat giliran korban menyalakan meriam bambu, tiba-tiba api dari lubang pemicu menyambar tubuhnya. Baju korban terbakar, api dalam sekejap membakar sekujur tubuhnya. Teman-teman korban yang melihat kejadian itu teriak minta tolong. Suparmi, warga setempat  langsung berlari dan menyiramkan air ke tubuh korban.

Dalam kondisi kritis, korban dilarikan ke ke praktik Bidan Tyiben Hutagaol. Tak lama di sana, atau sekira jam 17.30 wib, Wahyu kemudian dibawa pulang oleh ayahnya. Beberapa jam kemudian, korban meninggal dunia. Ayah korban, Marjuki mengaku tak menyangka putra bungsunya yang periang itu tewas dengan cara seperti itu.  “Padahal kata bidannya tidak usah dibawa ke rumah sakit. Kata bidannya sampai di rumah dikasih bubuk kopi saja. Tetapi malam itu anak saya terus merintih kesakitan, katanya badannya panas,” ujarnya menangis.

Terpisah, Kapolsek Bangun AKP H Silitonga melalui Kanit Reskrim Iptu Arjun mengatakan, pihaknya telah turun ke lokasi kejadian.
“Kita telah memintai keterangan keluarga korban dan sejumlah saksi,” terangnya. 

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.